Politeknik Caltex Riau Kukuhkan 530 Wisudawan

Pendidikan | Sabtu, 22 Oktober 2022 - 17:44 WIB

Politeknik Caltex Riau Kukuhkan 530 Wisudawan
Para mahasiswa dan mahasiswi PCR yang diwisuda, Sabtu (22/10/2022). (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Politeknik Caltex Riau (PCR) kukuhkan sebanyak 530 wisudawan pada acara wisuda XIX pada Sabtu (22/10/2022). Dari jumlah tersebut, sebanyak 245 orang lulusan dari jenjang Ahli Madya (D3), 273 orang lulusan dari jenjang Sarjana Terapan (D4) dan 12 orang lulusan dari jenjang Magister Terapan (S2).

Hingga saat ini PCR sudah meluluskan 5129 alumni. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilakukan secara hybrid, pengukuhan wisudawan tahun ini dilakukan secara luring dan juga dihadiri oleh orang tua wisudawan. Selain itu, pada wisuda kali ini adalah untuk pertama kalinya PCR menghasilkan lulusan dari Program Magister Terapan.


Direktur PCR, Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid SSi MSc menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah dilantik pada hari ini.

‘’Atas nama pribadi dan seluruh civitas akademika Politeknik Caltex Riau dengan penuh rasa bangga mengucapkan tahniah kepada seluruh wisudawan dan keluarga atas keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan di Politeknik Caltex Riau,’’ ujar Dadang.

Dadang juga mengungkapkan dipandang dari komposisi sebuah institusi pendidikan tinggi, PCR sudah lengkap, memiliki program dalam berbagai jenjang sampai ke tingkat pascasarjana. Inilah kesempatan besar bagi siapa saja untuk melakukan skilling, re-skilling, dan up-skilling sebagai bekal dalam menjalani kehidupan.

Tingkat lulusan tepat waktu pada wisuda tahun ini adalah sebesar 93,36 persen, melampaui target yang dicanangkan pada tahun ini sebesar 80 persen. Persentase tingkat kelulusan tepat waktu tahun ini naik dibandingkan dengan capaian tahun lalu. Sedangkan Indek Prestasi Komulatif (IPK) para wisudawan tahun ini rata-rata adalah Program Ahli Madya adalah 3,3, Program Sarjana Terapan 3,47, dan untuk Program Magister Terapan adalah 3,84. Sedangkan untuk rata-rata lama masa studi para wisudawan kali ini adalah 3,1 tahun untuk Program Ahli Madya, tepat 4 tahun untuk Program Sarjana Terapan, dan tepat 2 tahun untuk Program Magister Terapan.

Pada kesempatan ini Dadang juga mengungkapkan PCR akan selalu tanggap, adaptif dan solutif terhadap dinamisasi lingkungan sekitar. Seperti halnya perspektif dari lingkungan makro, Riau yang secara geografis merupakan wilayah yang berada di sentral Pulau Sumatera, berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga, merupakan “hub” yang sangat strategis bagi pergerakan ekonomi antar daerah maupun antarnegara. Untuk itu, di Riau merupakan salah satu episentrum perekonomian, mulai dari perdagangan, jasa, industri migas, pertambangan, perkebunan, pulp and paper, serta industri pengolahan lainnya.

“Kondisi tersebut telah memunculkan kegiatan-kegiatan ekonomi baru dalam bentuk investasi baru dan tumbuhnya UMKM-UMKM serta start up bidang ekonomi kreatif. Situasi ini memerlukan SDM yang handal, berkualitas, dan berdaya saing. Sehingga penyiapan SDM yang bermutu, yang dibekali dengan keseimbangan antara hard-skill dan soft-skill, entrepreneurship, dengan daya tahan tinggi, serta mempunyai tingkat relevansi tinggi dengan kebutuhan peluang dan tantangan dunia saat ini, selalu menjadi fokus dan tugas besar di PCR,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan mahasiswa dan lulusan PCR harus mulai berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan industri masa depan yang berbasis knowledge economy dan inovasi.

Terutama pada industri 4.0, ekonomi kreatif, dan entrepreneurship yang tidak akan ada habisnya. Untuk itu Peningkatan Mutu Pembelajaran dan Relevansi Lulusan selalu pedoman dalam setiap derap langkah proses pembelajaran di PCR.

“Lulusan PCR, harus mampu untuk menyiasati kondisi yang ada dan berkompetisi secara sehat di dalam dunia kerja saat ini. Anda harus dapat melanjutkan estafet kepemimpinan di Indonesia. Anak-anak muda yang dari kata-katanya dan langkahnya dapat membuat perubahan ke arah yang lebih baik.

Wisudawan terbaik tahun ini dianugerahkan kepada Haris Efendi dari Program Studi D4 Teknik Elektronika Telekomunikasi dengan IPK sebesar 3.94. Predikat terbaik lainnya untuk setiap program studi diraih oleh Billy Crystal dengan IPK 3.83 dari Program Studi D3 Akuntansi, Nanda Fitra Tsalatsa dengan IPK 3,8 dari Program Studi D3 Teknik Komputer, Jepri Simatupang dengan IPK 3,83 dari Program Studi D3 Teknik Elektronika, Muhammad Raja Adrafi dengan IPK 3,66 dari Program Studi D3 Teknik Mekatronika dan Tia Febri Ananda dari Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi mendapatkan IPK 3.88.

Kemudian, Hans Anderson dari Program Studi D4 Teknik Informatika meraih IPK 3.93, Richard Juvanto dengan IPK 3.92 dari Program Studi D4 Sistem Informasi. Andika Aulia Rahman dengan IPK 3.58 dari Program Studi D4 Teknik Listrik, Mhd Arviansyah dari Program Studi D4 Teknik Mesin mendapatkan IPK 3.76 serta Bayu Hanif Pratama dengan IPK 4 dari Program Studi Magister Terapan (S2) Teknik Komputer.

Sementara itu, Ketua Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR) Drs Azhar MM berpesan kepada para wisudawan untuk dapat mempertahankan kompetensi yang diperoleh selama kuliah di PCR.

‘’Wisuda ini menyatakan anda telah berhasil menguasai kompetensi (ilmu pengetahuan, keterampilan dan karakter) yang dibutuhkan oleh lapangan kerja pada program studi masing-masing. Dengan bekal kompetensi inilah anda kami lepas untuk bersaing di dunia usaha dan dunia industri. Namun kita semua menyadari bahwa tantangan pasca wisuda sangatlah berat. Untuk menghadapi tantangan tersebut, kami berpesan kepada wisudawan/wisudawati agar senatiasa mempertahankan kompetensi yang diperoleh selama kuliah di PCR serta secara berkesinambungan untuk mengasah dan meningkatkan kompetensi tersebut sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan ekonomi, sosial dan budaya sehingga anda selalu siap bersaing baik dalam skala nasional, regional maupun global,’’ ujarnya.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina YPCR Saleh Djasit SH mengatakan baru saja dua bulan yang lalu PCR merayakan Dies Natalis ke 21 yang dirangkaikan dengan acara pelantikan mahasiswa baru. Artinya PCR telah berkiprah di Bumi Lancang Kuning ini selama 21 tahun.

‘’Sebagai salah seorang penggagas berdirinya PCR bersama dengan Bapak Baihaki Hakim, mantan Presiden Direktur PT Caltex Pacific Indonesia, Saya masih ingat tujuan kami mendirikan Politeknik ini. Politeknik Caltex Riau didirikan untuk menyediakan tenaga kerja lokal yang kompeten guna mengisi kebutuhan industri yang berkembang pesat di Provinsi Riau pada awal tahun 2000. Industri pada masa itu selalu mendatangkan pekerja dari luar Provinsi Riau. Kebutuhan industri terhadap tenaga kerja yang kompeten tidak dapat dipenuhi oleh kampus-kampus lokal. Hari ini saya bisa menyatakan dengan bangga bahwa tujuan didirikannya PCR telah terpenuhi, bahkan melampaui dari cita-cita awal kami para penggagas kampus ini. Direktur selalu melaporkan kepada Kami bahwa lulusan PCR tidak hanya berkiprah di Provinsi Riau, tapi mereka juga menyebar di berbagai daerah di Indonesia. Anak-anak kita tidak hanya berani bersaing di tingkat lokal, tapi mereka sudah percaya diri untuk berkompetisi di tingkat nasional. Tidak hanya berhenti sampai di situ, lulusan PCR juga telah berkiprah di lebih dari 29 negara,’’ katanya.

Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook