PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Permasalahan kota yang menjadi pekerjaan rumah (PR) Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun saat dilantik Gubernur Riau hingga kini belum tertangani dengan maksimal. Ada tiga PR yang harus diselesaikan. Banjir, sampah dan jalan rusak.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan, Selasa (28/11). Ia katakan, tiga persoalan tersebut adalah tugas utama Pemko Pekanbaru di bawaha kepemimpinan Pj Wako Muflihun untuk dapat diatasi. Dan menurutnya hasilnya belum maksimal.
”Memang banjir ini masalah yang sampai kini belum terselesaikan. Satu titik selesai, muncul lagi di titik yang lain, maka harus direncanakan dengan matang dari hulu ke hilirnya, khususnya masalah aliran airnya,” papar Nurul, Selasa (28/11).
Untuk penanganan jalan rusak, respon cepat dan tindakan tegas Pemerintah terhadap kontraktor yang ditunggu. Karena Ini ditegaskan politisi Gerindra masalah izin dan pengawasan di lapangan.
”Kami lihat di lapangan, kondisinya banyak dikeluhkan, kinerja kontraktor pun bisa dilihat saat musim hujan ini, mana yang bagus dan peduli lingkungan,dan mana yang asal tutup aspal/overlay,” tuturnya.
Maka dari itu, disampaikan Nurul, pihaknya tak bosan-bosan mengingatkan Pemko Pekanbaru melalui OPD terkait untuk melakukan pencegahan lebih awal, dan pengawasan di lapangan.
Pasalnya, dari pekerjaan galian jalan saat ini disampaikannya, berdasarkan keluhan masyarakat salah satu penyebab terjadinya banjir, dan jalan rusak.
Nurul mengaku khawatir dengan kondisi banjir yang masih menghantui masyarakat kota Pekanbaru. Ketika hujan turun selama satu-dua jam, kondisi jalanan di Kota Bertuah ini langsung macet lumpuh total dan rupanya itu ada terjadi banjir atau genangan air. Lalu banyak korban kendaraan mogok di tengah lintasan banjir.
Untuk itu, Nurul minta kepada Pj Walikota Muflihun yang mempunyai kendali penuh kepada semua OPD untuk selalu mengingatkan anak buahnya, bekerja maksimal. Dan dengarkan keluhan masyarakat soal tiga masalah ini. Yang paling penting disampaikannya, adalah ikut serta kan masyarakat dalam mengatasinya, terutama masalah sampah.
Soal banjir juga dikatakannya, harus dicek betul kemana arah air mengalir,dan harus memastikan buangan berjalan dan berfungsi, tidak tersumbat, atau mendangkal.
Dilanjutkan, jika pemko tidak bisa menyelesaikan sendiri, Politisi Gerindra ini juga meminta agar melibatkan pemprov Riau, ajak duduk bersama untuk menangani dan mengatasi masalah banjir ini. Karena banjir Pekanbaru juga ada limpahan air dari Kabupaten tetangga, seperti Kampar.
”Sampai hari ini, belum ada penyelesaian bagaimana penanganan banjir ini, maka perlu libatkan provinsi, atau bahkan minta bantu pusat,” tuturnya.
Jika begitu, Nurul berharap program kerja penanganan banjir di 2024 dapat lebih baik dari tahun 2023. Begitu juga masalah perbaikan jalan rusak, dan terlebih penanganan sampah.
”Ini yang kita harapkan ditahun depan, dan dengan support anggaran yang ideal, karena perlu kerja ekstra semua lini, supaya tiga masalah ini dapat diatasi,” harapnya.(gus)