PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Kota Pekanbaru setelah upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91, menggelar penampilan berbusana daerah daerah dari 34 provinsi di Indonesia. Sumpah pemuda dimaknai untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam berbudaya.
Pantauan Riau Pos di lapangan, Senin (28/10), para pelajar perwakilan kelas antusias menampilkan pakaian adat yang mereka pakai berpasangan. sementara-teman-teman mereka bersemangat saat pemandu acara memanggil satu per satu pasangan yang menggunakan pakaian adat . Mereka bersorak memberikan semangat.
Peserta lomba busana daerah tampil menarik. Penampilan mereka dinilai oleh para juri. Juri juga menilai kekompakan dan keserasian pasangan dalam berbusana.
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Drs Efendi mengatakan, kegiatan ini rutin mereka gelar setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Ia mengatakan para pelajar semangat dan antusias dalam kegiatan itu. Selain itu juga pihak sekolah juga mengundang wali murid.
“Ada kesatuan antara suku dengan suku, suku daerah ke suku daerah. Artinya inilah khasanah dan kekayaan bangsa Indonesia. Anak-anak kita ini kita tanamkan nilai-nilai kesatuan dan persatuan. Diharapkan ini menjadi spirit dan motivasi untuk anak-anak milenial kita ini,” katanya.
Ia juga menambahkan, Hari Sumpah Pemuda menjadi penjaga persatuan dan kesatuan. “Sumpah Pemuda ini kami maknai dengan menjaga persatuan dan kesatuan dalam berbudaya. Terlihat anak-anak memakai pakai adat seluruh provinsi di Indonesia,” kata Efendi.
Efendi menjelaskan, ia ingin anak didiknya ke depan tahu dengan kebudayaan nusantara, dan tidak malu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita melihat, saat ini banyak budaya luar terutama budaya barat masuk di negara ini, tentu dari dunia pendidikan ini kita ajarkan siswa untuk bisa mencintai kebudayaannya,” jelasnya lagi.
Selain itu ia juga mengatakan, kegiatan yang digelar setiap tahun ini tentu diharapkan anak didik bisa mencintai kebudayaan yang ada di setiap daerah. “Artinya sekurang-kurangnya anak-anak kita sudah kita ajarkan untuk mencintai budaya-budaya yang ada di setiap daerah di Indonesia,” tuturnya.(*4)