PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Suasana haru bercampur bahagia mengiringi prosesi pelantikan dan pengukuhan 102 siswa/i SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Angkatan XI, Jumat (27/9). Ratusan para siswa itu dinyatakan lulus setelah mengikuti pendidikan pertama yakni masa karantina selama tiga bulan.
Selama menjalani karantika yang berlangsung sejak Juli, Agustus dan September, siswa baru SMK Kehutanan tidak diizinkan menggunakan alat komunikasi maupun bertemu dengan orang tuanya. Selesai mengikuti karantina, barulah orang tua murid diundang untuk bertemu anaknya pada acara pengukuhan dan pelantikan.
Suasana pertemuan itu, seketika berubah menjadi haru. Para orang tua yang telah lama tak bersua, langsung memeluk erat anaknya sambil meneteskan air mata untuk melepaskan rindunya.
Kepala Sekolah SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Dra Maryati MPd mengatakan, proses masa karantina selama tiga bulan yang dijalani siswa baru telah selesai. Sehingga, pihaknya melakukan pelantikan dan pengukuhan siswa baru SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Angkatan XI.
"Masa karantina ini merupakan masa pendidikan yang pertama. Ini basisnya, bahwa pendidikan sekolah mandiri itu diawali dari tiga bulan pertama ini. Anak-anak tidak boleh berkomunikasi dengan orang tuanya selama tiga bulan," ungkapnya.
Selama masa karantina, tambah dia, siswa baru diberikan pelatihan dan ditanamkan pendidikan karakter. Tujuannya, agar siswa baru menjadi seorang sosok tangguh dan mandiri.
"Karena jiwa seorang rimbawan itu diawali dari jiwa kemandirian, saling tolong menolong, kepedulian dan tanggung jawab bersama. Mareka juga diajarkan antara dengan kakak kelasnya saling asih, asah dan asuh," sebut Maryati.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Zuljalal Aziz SHut MPd menambahkan, siswa baru SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru mulai masuk sejak 29 Juni lalu. Kemudian siswa mengikuti kegiatan MOPDB pembukaannya dimulai 1 Juli sampai 3 Juli. Tanggal 4 Juli dibawa ke hutan Bukit Suligi, Rohul. "Di Bukit Suligi ini siswa diberikan orientasi pembinaan dasar selama7 hari," katanya.
Sepulang dari Bukit Suligi, siswa pun menjalani masa karantina selama tiga bulan. Terhitung Jumat (27/9) ini masa karantina itu pun sudah selesai. "Hari ini mereka dilantik dan resmi dikukuhkan menjadi siswa SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru," sebut Zuljalal Aziz
Sementara itu, Ketua Komite SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, Johar Mawardi menyampaikan terima kasih kepada para orang tua atas kerja samanya. Disampaikannya, 102 siswa/i dinyatakan lulus orientasi dan masa karantina selama tiga bulan. "Hari ini dilakukan pengukuhan, semuanya dinyatakan lulus," ujar Johar.
Lanjut Johar, siswa/i yang dititipkan di sekolah dan asrama selama tiga tahun ke depan bisa lancar dalam menjalani proses belajar mengajar, dan bisa lulus tepat waktu. "Saya ucapan terima kasih kepada guru, karyawan dan pembimbing yang telah mendidik anak kami. Semoga ini menjadi ladang amal dan pahalanya," kata Johar.
Salah seorang perwakilan orang tua siswa, Yoserizal Usman orang tua dari Serene Juita Darmawati mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan guru SMK Kehutanan Pekanbaru. Orang tua siswa di sekolah ini mengaku, ada perubahan ke arah yang lebih baik pada diri anak-anaknya sejak dilaksanakan pembinaan dan karantina selama tiga bulan.
"Kalau sebelumnya anak-anak ini sangat sibuk dengan handphone, dengan pelatihan tiga bulan ini, mereka mulai dilatih untuk tidak memegang handphone, jangankan untuk bermain medis sosial atau main game, menghubungi orang tuanya saja anak-anak kami ini tidak diizinkan. Jadi kami haru sekali setelah tiga bulan tidak berkomunikasi," kata Yoserizal didamping Budiman Simbolon orang tua dari Frans Diego Simbolon, di sela pengukuhan dan pelantikan siswa/i SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru angkatan XI.(rir/c)