Cadangan Listrik Wilayah Sumatera Surplus 10 Persen

Pekanbaru | Jumat, 28 September 2018 - 10:13 WIB

Cadangan Listrik Wilayah Sumatera Surplus 10 Persen
BERI ARAHAN: GM PT PLN (persero) Pembangkitan Sumbagut Bambang Iswanto saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Semester II PT PLN (persero) Pembangkitan Sumbagut di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Kamis (27/9/2018).

KOTA  (RIAUPOS.CO) - Cadangan listrik untuk regional Sumatera saat ini mengalami surplus 10 persen. Maka dari itu bisa dipastikan Pulau Sumatera, khususnya tidak akan mengalami kekurangan pasokan energi listrik untuk tahun mendatang.

Hal itu diketahui dari rapat kerja semester II PT PLN (persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang dilaksanakan di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Kamis (27/9).

Baca Juga :Empat Kecamatan Dapat Bantuan 50 Titik PJU

GM PT PLN Persero Pembangkitan Sumbagut Bambang Iswanto menuturkan, rapat kerja semester II yang digelar selama dua hari tersebut membahas banyak hal. Utamanya mengenai penekanan biaya pokok produksi (BPP).

“Kalau rapat kerja semester II ini merupakan deploy dari regional Sumatera. Taging-nya itu Sumatera Terang, Sumatera Andal, Sumatera Efesien dan Sumatera Untung. Kalau untung ini belakangan yang harus dicapai,” ucapnya.

Dalam raker tersebut, kata Bambang, pembangkitan PLN memiliki peran yang sangat vital dalam dalam menekan BPP. Maka dari itu pihaknya perlu melaksanakan pemantapan demi mencapai target yang tinggal beberapa bulan lagi.

“Di Pekanbaru sendiri PLTU Tenayan sudah sangat-sangat bagus. Saya perhatikan dua tiga bulan terakhir beroperasi sesuai dengan daya mampu netto (DMN). Artinya apa? Kapasitas PLTU Tenayan sebanyak 2x110 mega watt itu tercapai,” ucapnya.

Ia melanjutkan, PLTU yang dikelola anak perusahaan PLN yakni PT PJB tersebut sudah beroperasi tanpa ada kendala teknis sekalipun.

Maka dari itu, ia merasa yakin bahwa suplai listrik ke masyarakat dapat berjalan baik. Karena peran PLTU Tenayan sangat penting khususnya di wilayah Sumbagteng.

“Perlu saya sampaikan juga bahwa saat ini secara sistem cadangan pembangkit kami ada 10 persen. Jadi tidak ada istilah yang namanya defisit. 10 persen ini masuk dalam kategori surplus,” ucapnya.

Bahkan menurut dia, saat ini tidak perlu lagi adanya pembangunan pembangkit baru. Karena PLN sudah menyediakan.

Walaupun secara teori angka tersebut belum masuk kategori aman, dirinya meyakini target 30 persen cadangan listrik di 2019 bisa terpenuhi.

“Roadmap wilayah Sumatera akan mengarah ke sana. Insya Allah itu jadi roadmap kita dan masuk ke dalam program target pemerintah 30 ribu MW. Yang terpenting regional Sumatera 2019 elektrifikasi 100 persen. Listrik masuk ke seluruh desa-desa,” ujarnya.(nda/c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook