Tim Temukan Jejak Prasejarah di Kabupaten Kuansing

Pekanbaru | Senin, 28 Agustus 2023 - 12:12 WIB

Tim Temukan Jejak Prasejarah di Kabupaten Kuansing
Kepala Dinas Kebudayaan Riau Raja Yoserizal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hasil penelitian arkeologi di kawasan Logas, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) dan sekitarnya menemukan benda-benda berupa alat-alat batu sederhana. Temuan arkeologi itu tercatat dalam laporan penyusunan kebijakan tentang Rencana Induk Pengembangan Kebudayaan Melayu kerja sama Provinsi Riau dengan Pusat Studi Kebudayaan UGM (2009).

Meskipun pada 2010 telah ditindaklanjuti oleh Balai Arkeologi Medan, namun penelitian tersebut belum tuntas. Dengan terbentuknya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, temuan alat-alat batu sederhana itu dianggap sebagai temuan yang penting bagi sejarah dan budaya Provinsi Riau.


Kepala Dinas Kebudayaan Riau Raja Yoserizal mengatakan, pada tahun 2021 lalu telah dibentuk tim yang melibatkan tenaga ahli prasejarah dari badan riset dan inovasi nasional untuk menindaklanjuti temuan tersebut. Kegiatan itu semakin menguatkan keyakinan bahwa lokasi Logas dan sekitarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk diteliti.

“Saat itu saya membentuk tim dan menugaskan mereka untuk kembali meninjau lokasi. Tim itu ternyata kembali menemukan beberapa artefak litik sederhana baik berupa alat batu yang termasuk kategori kapak perimbas, kapak penetak, lancipan, dan alat-alat batu yang termasuk dalam kategori alat serpih di sekitar aliran Sungai Logas atau Batang Lembu Keruh. Disamping itu, mereka juga menemukan singkapan batuan di aliran sungai kecil yang menyatu dengan Sungai Logas,” katanya.

Lebih lanjut Raja Yose mengatakan, pada bulan ini kembali membentuk tim yang melibatkan tenaga ahli arkeologi prasejarah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, ahli geologi dari Universitas Islam Riau, Dosen dan Mahasiswa dari Program Studi Arkeologi Universitas Jambi.

Tim ini lebih meluaskan daerah penelitian hingga area Sungai Muaralembu, area Sungai Petapahan, dan area Sungai Jake. Ternyata dari hasil pengembangan penelitian ini berhasil mengumpulkan temuan yang lebih banyak lagi. Lebih dari 170 temuan yang terindikasi sebagai artefak ditemukan di lokasi tersebut.

Raja Yoserizal meyakini, bahwa dengan temuan-temuan baru ini dapat mengungkap tentang kehidupan prasejarah di kawasan Provinsi Riau yang masih kosong dari daftar temuan prasejarah Indonesia. Konsentrasi temuan artefak batu paleolitik yang berada di perbukitan yang menjadi hulu dari ketiga sungai mengindikasikan bahwa wilayah logas dan Kuantan Singingi secara umum sangat perlu dilestarikan karena menjadi bukti kehidupan manusia masa lalu.

“Tidak salah kalau saya memberikan istilah untuk temuan-temuan budaya di daerah Logas dan sekitarnya ini sebagai ‘New Discoveries of Prehistoric Life in Riau Province’,” sebutnya.

Diketahui bahwa di Pulau Sumatera temuan alat litik sejenis baru terungkap di kawasan Sumatera Selatan (DAS Kikim) dan Bengkulu. Begitu juga bila dikaitkan dengan temuan manusia prasejarah di Gua Lidah Aer (Payakumbuh, Sumatera Barat) dengan pertanggalan sekitar 73.000 BP yang temuannya belum didukung oleh temuan budaya materi seperti yang ditemukan di kawasan Logas.

Dimungkinkan bahwa temuan alat-alat litik di Desa Logas dan sekitarnya ini merupakan bagian dari perjalanan migrasi manusia dan budaya prasejarah sebelum sampai ke Gua Lidah Aer.

Di kawasan Provinsi Riau juga memiliki potensi gua-gua hunian. Peta geologi menunjukkan di daerah ini terdapat gugusan perbukitan karst yang tidak tertutup kemungkinan juga memiliki gua-gua yang memiliki hubungan erat dengan temuan alat-alat batu yang sudah terkumpul sekarang ini. Gugusan perbukitan karst ini relatif berada di wilayah perbukitan yang menjadi batas antara Propinsi Riau dan Sumatra Barat.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook