PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, selama kurun waktu tiga tahun terakhir atau sejak 2019-2022, telah melaksanakan pembinaan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang diikuti 2.118 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di Riau.
Kepala Dispar Riau, Roni Rakhmat mengatakan, pada tahun 2019, sebanyak 1.266 perserta yang terdiri dari pelaku Parekraf telah mengikuti pelatihan atau pembinaan. Kemudian tahun 2020 ada 230 peserta, dan di tahun 2021 diikuti 622 peserta. "Pada kurun waktu tiga tahun terakhir ini kami juga telah memfasilitasi 1.308 pelaku usaha untuk mendapat sertifikasi halal. Dengan rincian, pada tahun 2019 sebanyak 506 peserta, tahun 2020 tercatat 385 peserta, dan tahun 2021 diikuti 417 peserta," kata Roni.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, Pemprov Riau terus berupaya meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Riau. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, pihaknya tetap mengikuti dan menyosialisasikan aturan yang telah ditetapkan. "Majunya pariwisata diharapkan dapat mendorong meningkatnya perekonomian masyarakat kita," ujarnya.
Dalam upaya meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Riau, Pemprov Riau telah menjalankan empat program pengembangan pembangunan dan pelestarian pariwisata di Riau.
Adapun empat pengembangan program tersebut, yaitu pertama pengembangan destinasi melalui peningkatan aksesibilitas dan konektivitas ke destinasi wisata.
"Di antaranya pembangunan jalan Lubuk Agung-Batu Sasak batas Sumbar. Kemudian, Jalan Simpang Muara Takus-Dusun Batas, peningkatan jalan Simpang Beringin-Meredan Simpang Buatan, Jalan Simpang Bunut, Jalan Teluk Meranti, dan pembangunan Pengaman Pantai Tanjung Lapin Rupat Utara," ujarnya.
Tidak hanya itu, Pemprov Riau juga melakukan Ranperda RIPPARPROV, pembinaan homestay dan pengelola destinasi, penyusunan masterplan/detailed engineering design (DED) Kawasan Candi Muara Takus, DED Kawasan Makam Raja Duduk Naihubu dan Jirat Sultan Pora.
Selanjutnya, DED Kawasan Makam Tuan Guru Syekh Abdurrahman Shiddiq Al Banjari, Kajian Studi Analisa Potensi Kawasan Danau Betung), updating database destinasi wisata serta menjamin keamanan dan kenyamanan pariwisata (Penerapan Aplikasi Peduli Lindungi)
"Selain itu, program kegiatan penunjang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah dilakukan Dispar Riau sepanjang tahun 2019 adalah, pemetaan zona wisata halal serta pembentukan dan pengukuhan Badan Riau Creative Network (BRCN)," paparnya.
Kemudian, pada tahun 2020 melakukan penyusunan rencana induk pengembangan pariwisata daerah dan focus group discuccion (FGD) dengan pelaku ekonomi kreatif oleh BRCN.
"Lalu pada tahun 2021, kegiatan yang dilaksanakan di antaranya, pembentukan dan pengukuhan Komisi Film Riau, launching aplikasi Jendela Informasi Pariwisata Riau (Jemari), lomba fotografi dan film Pendek, dan lengembangan bisnis ekonomi kreatif 12 kabupaten/kota oleh BRCN," sebutnya.(sol)