SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) -- Seluruh persyaratan usulan utang atau Pinjaman Keungan Pemkab Kepulauan Meranti sudah lengakap dan telah diinput ke sistem informasi pinjaman daerah (Simanda).
Untuk proses penginputan dilakukan setelah semua persyaratan dinyatakan lengkap. Demikian disampaikan Pj Sekda Kabupaten Kepuluan Meranti Bambang Suprianto SE MM kepada Riaupos.co, Jumat (28/1/2022) siang.
Terhadap rampungmya proses tersebut, usulan pinjaman daerah ini sedang menanti rekomendasi (rekom) pertimbangan dari Kemendagri. "Pinjaman daerah prosesnya sudah diinput ke Simanda. Persyaratannya sudah terpenuhi semua dan telah kita lengkapi. Saat ini menunggu rekomendasi Depdagri (Kemendagri)," ungkapnya.
Setelah mengantongi rekomendasi pertimbangan dari Kemendagri, dijelaskan Bambang jika usulan akan berlanjut pada penyampaian surat permohonan pelampauan batas maksimal defisit APBD kepada Kementerian Keuangan atau Kemenkeu.
"Karena untuk penghitungan batas tertinggi devisit itu menjadi wewenang Kemenkeu. Setelah itu baru bisa lakukan pinjaman dengan kerja sama lewat bank daerah. Seperti Bank Riau Kepri," ujarnya.
Menurutnya pertimbangan pinjaman untuk mendesak akselerasi atau percepatan pembangunan infrastruktur daerah setempat. Jika hanya mengandalkan transfer pusat, anggaran yang tersedia akan sulit mewujudkan visi dan misi daerah kedepan. Rencananya pinjaman daerah itu akan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ruas jalan di wilayah terisolir.
Tenor Pinjaman Rp200 Miliar
Ditambahkan Bambang, rencananya Pemkab Meranti akan mengajukan pinjaman sebesar Rp200 niliar dengan jangka waktu (tenor) skala menegah, selama tiga tahun.
"Jika kemudian usulan pinjaman itu terealisasi, maka Pemkab Meranti akan membangun lanjutan beberapa ruas jalan. Namun pastinya secara detail yang masuk skala prioritas bisa dijelaskan oleh PUPRPKP," bebernya.
Terpisah Kepala Dinas PUPRPKP Kabupaten Kepulauan Meranti Mardiansyah SSTP MAP, mengungkapkan jalan yang masuk prioritas atas pinjaman terdiri dari empat ruas. Di antaranya, Jalan Tanjung Samak menuju Tanjung Kedabu jenis base sepanjang 28 Km. Total anggaran sebesar Rp95.888.190.000.
Selain itu juga terdapat di Jalan Telesung menuju Tanjung Kedabu sepanjang 15 Km jenis base dengan total anggaran sebesar Rp53.421.250.000.
Seterusnya Jalan Sungai Nyiur menuju Sesap jenis base sepanjang 2,2 Km dengan besaran anggaran Rp42.514.310.000. Terakhir Jalan Perjuangan sepanjang 2,5 Km jenis aspal atau hotmix dengan besaran anggaran tidak kurang dari Rp8.176.250.000.
Selain melalui dana pinjaman, untuk tahun anggaran 2022 ini, Meranti juga berhasil menggaet bantuan pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) bidang jalan lewat Kementerian PUPR. Malah besarannya dua kali lipat dari tahun lalu, dengan total tidak kurang Rp31 milliar.
"Untuk DAK khusus pembangunan jalan Tanjung Samak menuju Desa Repan, Kecamatan Rangsang sepanjang 5,8 Km melalui DAK Rp31.095.481 jenis aspal atau hotmix," ungkapnya.
Menurutnya perjuangan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR untuk skala Provinsi Riau, Kepulauan Meranti mendapatkan porsi tiga besar khusus bidang jalan. Bahkan dua kali lipat lebih besar dari 2021 lalu Rp19.5 milliar.
Pertimbangan kementerian kepatuhan untuk mengimput data teknis pelaporan progres fisik dan keuangan secara berkala. Sehingga total anggaran pinjaman dan DAK besar kemungkinan sebesar Rp231.095.481.000.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi