THP Expo Ajang Mahasiswa Unjuk Kebolehan

Pekanbaru | Rabu, 27 Maret 2019 - 10:37 WIB

THP Expo Ajang Mahasiswa Unjuk Kebolehan
OLAHAN IKAN: Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau Bintal Amin mencoba olahan ikan mahasiswa saat THP Expo 2019, Selasa (26/3/2019).

KOTA (RIAUPOS.CO) - Mahasiswa unjuk kebolehan inovasi hasil olahan aneka jenis ikan dalam kegiatan Teknologi Hasil Perikanan Expo 2019 Universitas Riau, Selasa (26/3). Dengan tagline semangat muda, bersinergi dan penuh kreativitas untuk Bumi Lancang Kuning ini dimeriahkan berbagai kegiatan menarik lainnya. 

Tampak dalam acara ekspo yang sekaligus milad jurusan THP ke-37, mahasiswa menunjukkan puluhan hasil inovasi olahannya mulai dari bakso ikan, stik ikan peyek ikan teri, ada nugget ubi kayu dengan varian rasa seperti ikan patin, ubi kayu, tepung tapioka, bumbu-bumbu. Lalu, sandiwich chunks tuna,  abon ikan patin, nugget ikan tenggiri, pempek rebon, abon tongkol, bakso ikan tongkol dan masih banyak lagi. 

Acaranya yang akan berlangsung selama tiga hari terhitung sejak Selasa-Kamis (26-28/3) akan memasarkan hasil kreativitas mahasiswa dengan harga yang terjangkau. Harga yang dijual mulai Rp5 ribu hingga Rp20 ribuan untuk varian produk.
Baca Juga :Launching PMB, Umri Langsung Jemput Calon Mahasiswa

Ditemui dalam acara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan UR Bintal Amin menginginkan setiap jurusan bisa mengunggulkan setiap potensi di jurusannya masing-masing. Ekspo kali ini sekaligus untuk memperkenalkan produk-produk fakultas kepada masyarakat umum. 

“Setiap jurusan diberi kebebasan untuk membuat acaranya. THP ini merupakan salah satu jurusan ujung tombak kami,” katanya kepada Riau Pos kemarin. 

Menurut Bintal, setiap jurusan memiliki fungsinya masing-masing. Ada yang bertugas untuk pembudidayaannya dan pengolahannya seperti THP ini. “Sudah ditangkap lalu bagaimana, tentu diolah. Karena ikan ini mudah busuk, maka pengolahan itu penting,” jelasnya.(*1) 

Hasil pengolahan ini, kata Bintal dibuktikan dengan sudah banyaknya produk-produk yang dijual terutama di lingkungan kampus. Dengan adanya produk yang diciptakan ini diharapkan bisa segera disebarluaskan di pasaran. 

“Kelebihannya, fakultas bisa menyesuaikan dengan keperluan masyarakat, komposisinya hingga gizinya,” ucapnya. 

Saat ditanya mengenai keinginan menjual produk olahan mahasiswa digerai ritel, Bintal mengatakan memiliki kesulitan tersendiri untuk bisa men-display produk tersebut. Umumnya ritel sudah memiliki brand sendiri. “Belum lagi pembiayaan serta pemakaian ruang di sana, itu kendalanya,” ungkapnya. 

Ia mencontohkan salah satu alumni fakultas perikanan dan kelautan yang telah sukses membudidayakan dan mengolah hasil ikan yang ada di Kabupaten Kampar. Namun mengalami kesulitan ketika akan memasukan produknya ke ritel-ritel yang ada. “Karena yang punya tempat sulit memberikan izin. Ini perlu dicari solusinya,” jawabnya. 

Sementara itu, fakultas diberi kewenangan untuk menciptakan suatu olahan. Dimana, THP diminta untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keperluan masyarakat. Misalnya, nugget memang sudah banyak dipasaran, akan tetapi komposisi maupun gizinya tidak semua memperhatikannya. 

“Nah, THP tahu soal ini,” singkatnya. 

Mengenai alumni yang ingin berwirausaha, Bintal menjelaskan universitas melalui fakultas memberikan kesempatan kepada mahasiswa baik yang masih berkuliah maupun sudah tamat untuk memperoleh dana bantuan untuk berwirausaha. 

“Biasanya dosen yang akan membawa mahasiswa untuk mendapat bantuan dana itu. Fakultas hanya menyetujui saja,” imbuhnya. 

Namun disayangkan dalam kegiatan PKM atau Pusat Kreatifitas Mahasiswa, THP belum masuk. Padahal PKM ini didanai oleh pemerintah sehingga menjadi suatu peluang untuk menciptakan inovasi dan bisa dibawa ketingkat nasional. Apalagi PKM menjadi salah satu indikator tolak ukur sebuah universitas dari jumlah mahasiswa yang ikut hingga inovasinya berapa yang diikutsertakan. 

“Jalurnya ada. Kadang mahasiswa juga sibuknya, urus yang lain seperti IPK, skripsi dan lainnya,” sebutnya. 

Kendati hingga kini THP belum masuk kedalam PKM. Bintal mengungkapkan bahwa THP tetap memiliki banyak prestasi seperti dalam program pengabdian kepada masyarakat. Salah satu kegiatan yang dilakukannya, mengunjungi pulau di Kabupaten Indargiri Hilir menemukan fakta bawah saat sedang musim ikan harganya menjadi murah. 

“Disitu, kami ajak masyakat untuk olah ikan jadi snack maupun bakso. Jadi, meningkatkan perekonomian juga,” tambahnya. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Jurusan THP sumarto menyampaikan program awal untuk mengembangkan kelompok pengolahan. Dimana, mahasiswa memiliki kelompok dengan dosen sebagai pembimbjng untuk menghasilkan produk-produk olahan yang variasi. 

“Kami ada gerai di fakultas, tinggal dibina dan promosi. Kalau ada tamu bisa disajikan. Bisa jadi ikon oleh-oleh,” katanya. 

Dengan harga yang terjangkau, Sumarto mengharapkan mahasiswa dapat mengikuti event-event yang ada baik didalam maupun luar kampus supaya masyrakat tahu ada banyak olahan ikan yang telah dihasilkan mahasiswa di Riau ini. Bahkan, seluruh dosen juga telah setuju untuk ikut membjna kewirausahaan dengan mahasiswa.

“Kalau untuk marketingnya belumnya, tapi kami mengharapkan mahasiwa dengan produknya bisa sesuai dengan standar konsumen, standar gizi dan harga terjangkau,” jelasnya. 

Menurut Sumarto, Jajanan seperti ini lebih baik dikomsumsi anak-anak dibandingkan dengan makanan diluar sana. “Karena dibuat sendiri dan memperhatikan gizinya juga,” sambungnya.

Selain gerai khusus di fakultas perikanan dan kelautan. Ia menyebut pihaknya juga menyediakan labor untuk pengolahan toko mahasiswa. “Dari jurusan THP,” singkatnya. 

Dalam kegiatan expo itu terlihat beberapa stand yang disediakan panitia belum terisi dan hanya ada beberapa yang diisi oleh peserta. Sumarto meluruskan hal ini karena barunhari pertama banyak yang belum mengisi karena waktunya yang mendesak sehingga banyak yang belum menyediakan olahannya. 

“Makanya ini baru ada beberapa kelompok yang menunjukan hasil olahannya. Besok kemungkinan lebih lagi,” jelasnya. (*1)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook