Warga Protes Aturan BLT

Pekanbaru | Jumat, 26 Juni 2020 - 10:46 WIB

Warga Protes Aturan BLT
Warga Kelurahaan Tangkerang Labuai memperlihatkan surat undangan penerimaan bantuan langsung tunai (BLT) yang dicairkan melalui bank, Kamis (25/6/2020). (*1/SAIDMUFTI/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Penyaluran bantuan lang­sung tunai (BLT), Kamis (25/6), memunculkan masalah di dua kecamatan berbeda. Di Kecamatan Bukit Raya, warga protes dengan aturan yang dinilai membingungkan. Sedangkan di Kecamatan Payung Sekaki, warga protes karena waktu pembagian BLT hanya sampai siang hari.

Ratusan warga di Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya dibuat bingung dengan teknis penyaluran BLT yang dinilai berbelit-belit.


Imron, warga Tangkerang Labuai mengatakan, dia bersama ratusan warga lain dibuat bingung dengan aturan yang disampaikan pihak bank sebagai penyalur terkait harus samanya nomor kartu keluarga (KK) dan nomor NIK.

"Nomor KK dan Nomor NIK penerima harus ada kesamaan. Salahnya minimal tiga digit ke bawah baru bisa dicairkan," kata Imron didampingi warga lainnya Cipto, Kamis (25/6).


Mereka dibuat bingung akan hal itu sebab nomor KK dan NIK tak mungkin bisa sama. "Ini kan yang buat KK pemerintah, kok tadi orang bank bilang kalau gak sama atau berbeda tiga digit gak bisa dicairkan," ujar Imron.

Karena kesal, mereka lantas putar arah dan kembali berkumpul di Kantor Lurah Tangkerang Labuai guna mendiskusikan hal tersebut. Menurut Imron, dari 368 calon penerima BLT itu, hanya ada beberapa yang bisa dicairkan. Itupun karena beruntung nomor KK dan NIK penerima persis dan tidak salah tiga digit.

"Jujur kami sangat bingung dengan aturan ini," tuturnya.

Padahal, ratusan warga yang profesinya berbeda-beda ini sudah meluangkan waktu hingga dua hari untuk mengurus ini. Namun hingga saat ini proses pencarian BLT itu tak kunjung dirasakan.

"Tadi kami pagi sudah ke bank, terus pulang lagi minta berkas domisili ke kelurahan. Sudah gitu tetap juga masih tak bisa. Kami capek. Aturannya sangat membingungkan. Habis waktu kami mengurus ini aja," tuturnya.

Sedangkan di lokasi, pemerintah kelurahan yang dalam hal ini hanya sebatas fasilitator juga mengaku bingung dengan aturan tersebut.

Lurah Tangkerang Labuai Kadwadi didampingi Ketua LPM Mirshal menyebut, bahwa pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi yang diarahkan Dissos untuk pencairan itu dan sudah bagikan.

"Kami sudah keluarkan rekomnya, masyarakat lalu ke bank untuk mencairkan itu. Ternyata bank belum menerima. Awalnya ada antara NIK dan KK tidak sesuai dengan NIK yang rekomendasi. Solusinya apa? Kemudian kita pakai surat keterangan kelurahan," katanya.

Lalu, surat keterangan sudah dibuat dan dibawa ke bank lagi. Ternyata masih belum juga bisa dicairkan. Alasannya kesalahan NIK dan KK lebih dari tiga digit.

"Saya pun bingung dengan aturan itu. Pada intinya kami juga akan cari informasi, Kami berharap ini bisa segera tersalurkan," kata Kadwadi.

Pembagian BLT Hanya Sampai Siang
Sementara kekecewaan juga dirasakan warga Kecamatan Payung Sekaki saat pembagian BLT dari Pemprov Riau, Kamis (25/6). Ketegangan sempat muncul. Pasalnya, pembagian hanya berlangsung sampai siang sekira pukul 14.00 WIB. Sementara masih banyak warga yang belum melakukan pengambilan.

Pembagian BLT di Kecamatan Payung Sekaki ini dilakukan di halaman kantor Lurah Labuh Baru Timur, Jalan  Kayu Dadap Putih. "Warga dari pagi antre. Ambil nomor antrian. Jam 12 istirahat," kata Deni, salah satu warga penerima.

Kemudian warga yang masih banyak menunggu harus pulang dengan tangan hampa karena tak semua mendapatkan pembagian.

"Habis istirahat disuruh kembali pukul 14.00 WIB. Di sana pukul 14.00 WiB pihak bank tidak mau melanjutkan. Kecewa warga. Sempat berdebat dengan pihak bank. Pihak bank tetap pergi," lanjutnya.

Terpisah, Camat Payung Sekaki Fauzan saat dikonfirmasi menyebut yang terjadi bukan keributan. "Miskomunikasi saja itu. Jadi bukan ribut," kata dia melalui sambungan telepon.

Diungkapkannya, Kamis kemarin pembagian dilakukan untuk sekitar 300 orang warga penerima. Karena jumlah yang banyak, warga kemudian dibagi dua. "Dibagi dua agar tidak ada penumpukan penerima. Karena protokol kesehatan kita pertegas sekarang," urainya.

Pembagian dilakukan sejak pukul 09.00 WIB bagi masyarakat yang kebagian jadwal pagi. Sementara sebagian lagi siang. Saat sianglah masalah muncul.

"Karana bank jadwalnya sampai pukul 14.00 WIB, tidak bisa semua," imbuhnya.

Dia memaklumi jika kemudian masyarakat yang sudah menunggu lama jadi tidak puas karena malah tidak mendapatkan BLT yang diharapkan.

"Bagi yang belum dapat kan sebenarnya tinggal kita komunikasikan saja. Lurah memberikan pengertian besok (hari ini, red) bisa ambil di Bank Riau Kepri," singkatnya.(*1/ali/yls)

 Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook