PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Evaluasi terhadap efektivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Pekanbaru akan dilakukan pada akhir Januari ini. Evaluasi menyeluruh untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Demikian disampaikan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus, Senin (24/1) kemarin. Pemerintah Kota Pekanbaru bakal mempertimbangkan penambahan durasi jam belajar setiap kali pertemuan. "Ada yang meminta untuk SMP masuk enam hari dalam sepekan. Kemudian ada juga yang meminta lima hari sepekan. Akhir bulan ini kita evaluasi," kata dia.
Saat ini untuk tingkat SD, peserta didik masih menerapkan PTM 50 persen. Peserta didik hanya diizinkan melaksanakan PTM dua kali dalam sepekan. Setiap kali PTM isi kelas hanya 50 persen dari kapasitas.
Kemudian untuk SMP sudah menerapkan PTM 100 persen atau penuh. Peserta didik masuk setiap hari, dan kapasitas kelas bisa diisi penuh.
Wako Pekanbaru menyebut, jika SMP hanya masuk lima hari dalam sepekan, berarti akan ada tambahan durasi satu jam pelajaran di setiap harinya. "Mana yang lebih efektif, SD SMP akan kami evaluasi. Bahkan kami merencanakan sekaligus cek kesehatan peserta didik dan pendidik," urainya.
Firdaus menilai cek kesehatan guna skrining peserta didik dari Covid-19. Karena saat ini ada Covid-19 varian Omicron yang terlihat tanpa gejala. "Sampai saat ini belum ada peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19," tegasnya.
Dirinya mengingatkan kepada Dinas Pendidikan Pekanbaru agar tetap melakukan pengawasan secara ketat terhadap sekolah dalam menjalankan protokol kesehatan. "Jangan sampai ada kembali kasus Covid-19 dari klaster sekolah," singkatnya.(lim)
Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru