Harga Naik, Warga Diimbau Tanam Cabai

Pekanbaru | Rabu, 25 Juli 2018 - 10:33 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) - Harga daging ayam masih mahal dan bertahan di level Rp34 ribu per kilogram (kg) sampai Selasa (24/7).  Sedangkan harga cabai kembali melonjak setelah sempat normal. Kemarin, harga cabai merah naik dari Rp27 ribu menjadi Rp33 ribu per kg.

Menanggapi kenaikan harga cabai ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru MutiaEliza mengajak warga menanam atau melakukan budi daya tanaman cabai di perkarangan rumah. Penanaman secara mandiri ini diyakini bisa menjadi salah satu solusi mengendalikan harga cabai di pasaran.

Baca Juga :Pasar Murah BI Diserbu Warga, Apalagi Harga Makin Terjangkau dengan QRIS​​​​​​​

“Masyarakat sudah banyak menanam cabai di perkarangan rumah sekarang. Saya juga ikut menanam di pot. Jadi ketika harga cabai naik, masyarakat tidak cemas menyikapi gejolak harga,” ujar Mutia Eliza, kemarin.

Dijelaskannya, secara teknis pengendalian harga barang keperluan harian berada di instansi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Pekanbaru. Sementara Dinas Ketahanan Pangan tidak bisa ikut mengendalikan harga. Namun ia mengatakan, pihaknya ikut melaksanakan hal serupa pengendalian harga. Namun sifatnya berkoordinasi dengan Bulog.

“Sudah sering melakukan itu. Namanya pangan murah. Outletnya juga ada di Dinas Ketahanan Pangan. Misalnya jual daging sapi Rp80 ribu per kg,” katanya.

Ia juga mengaku cukup prihatin dengan kenaikan harga telur dan ayam. Ia berharap harga segera normal kembali. Itu bisa terjadi ketika harga pakan ayam turun.

“Memang kalau harga terkaitnya di Dinas Perdagangan. Kenaikan (harga telur, red) karena pakan naik harganya. Mungkin itu pemicunya tarif listrik yang naik. Jadi ada dampaknya. Dampaknya paling signifikan karena pakan ayam itu hampir semua didatangkan dari luar negeri atau impor. Jadi ada kaitannya dengan kurs dolar terhadàp rupiah,” jelasnya.

Sedangkan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut didampingi Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Juarman mengatakan tingginya daya beli terhadap daging ayam menjadi salah satu faktor utama tingginya harga daging ayam. Sementara pasokan daging ayam stagnan alias masih belum ada penambahan.

“Menurut beberapa pedagang yang ditanya petugas DPP, pasokan (daging ayam, red) terbatas, dan harga pakan ternak yang menyesuaikan dengan kurs dolar Amerika terhadap rupiah,” ujar Juarman, Selasa (24/7).

Selain memantau harga daging ayam, petugas DPP juga memantau perkembangan harga barang keperluan harian lainnya. Seperti harga cabai. Cabai asal Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami kenaikan dari Rp27 ribu per kg menjadi Rp33 ribu per kg. Harga cabai bukit ini masih tidak stabil. Dalam sepekan, berdasarkan pantauan DPP Pekanbaru, harga cabai  mengalami naik turun.

"Akhir pekan lalu harga cabai bukit ini berangsur normal pascaharganya naik. Tapi kini naik lagi," kata Juarman.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook