PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Karyawan sempat mogok kerja tiga hari, kini operasional bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) normal kembali. Ini setelah karyawan yang menggelar mogok kerja mendapatkan jaminan gaji yang tertunggak dua bulan dibayarkan.
Kepastian ini didapatkan saat digelar pertemuan antara manajemen PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM) sebagai pengelola TMP dengan karyawan yang menggelar mogok kerja, Kamis (23/12) pagi.
Demikian dijelaskan Direktur PT TPM Azmi saat dikonfirmasi Riau Pos. "Jadi pertemuan kami, mulai tadi (bus TMP, red) operasional. Karena sudah tiga hari mereka tidak operasional," jelas dia.
Lebih lanjut dijelaskannya, turut hadir dalam pertemuan perwakilan PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang merupakan induk perusahaan PT TPM. "Tadi turun dengan PT SPP. Hari ini (kemarin, red) gajian. Karena kemarin (Rabu, 22/12) sudah dapat kepastian. Uangnya tinggal masuk ke rekening saja karena pakai sistem payroll," urainya.
Sebelumnya, manajemen Bus Trans Metro Pekanbaru direncanakan, Kamis (23/12) pagi akan bertemu dengan karyawan yang melakukan pemogokan kerja. Hal ini setelah ada sinyal dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru bahwa uang untuk pembayaran gaji sudah dikirimkan.
Sudah tiga hari terakhir memang Bus TMP tak beroperasi. Alasannya, karyawan transportasi publik milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru itu mogok bekerja akibat sudah memasuki dua bulan gaji tak dibayarkan.
Karyawan yang menggelar mogok kerja ini adalah pramudi dan pramugara. Mereka menuntut gaji yang berada di kisaran Rp3 jutaan per bulan itu dibayarkan.(ali)