Desak Stok Vaksin Ditambah

Pekanbaru | Selasa, 24 Agustus 2021 - 09:00 WIB

Desak Stok Vaksin Ditambah
Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr Firdaus MT (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Program vaksinasi Covid-19 di Kota Pekanbaru saat ini baru mencapai 40 persen dari yang ditargetkan. Untuk bisa mencapai herd immunity pada Desember nanti, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr Firdaus MT terus meminta tambahan stok vaksin ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Untuk Kota Pekanbaru, ada 800 ribu warga yang masuk dalam target vaksinasi untuk mengejar herd immunity. Namun hingga kini masih ada sekitar 500 ribu di antaranya yang belum disuntik vaksin.


Wako mengatakan, proses vaksinasi di Kota Pekanbaru baru berjalan 40 persen dari target. Itupun masih ada  yang belum mendapatkan suntikan dosis kedua.

"Yang telah divaksin sudah sekitar 40 persen dari target sekitar 800 ribu jiwa. Jadi masih ada sekitar 500 ribu lagi yang belum divaksin," kata dia, Senin (23/8).

Ia merinci, dari 40 persen ini untuk penyuntikan tahap pertama, masih ada sekitar 105 ribu lagi yang belum di suntik vaksin tahap kedua.

Proses vaksinasi terkendala akibat keterbatasan vaksin. Pasokan yang dikirim oleh pemerintah pusat belum mencukupi memenuhi kebutuhan vaksin warga Pekanbaru. Apalagi saat ini Pekanbaru dalam PPKM level 4, maka vaksinasi dibutuhkan Mengingat vaksinasi masih jauh dari target, Wako berharap agar Pemerintah Provinsi Riau bisa memprioritaskan jatah vaksin untuk Pekanbaru. "Karena saat ini kita perlu banyak vaksin baik untuk dosis pertama dan kedua," ungkapnya.

Dengan adanya alokasi vaksin tambahan, dikatakan Firdaus, target vaksinasi 70 persen dari total penduduk Pekanbaru yang mencapai 1,2 juta jiwa bisa terealisasi sebelum akhir Desember mendatang. "Untuk itu kita berharap bisa mendapat pasokan vaksin yang sebanding dengan kebutuhan," pungkasnya.

Desakan agar Kota Pekanbaru mendapatkan tambahan stok vaksin juga dilontarkan anggota Fraksi Gerindra DPRD Pekanbaru Nurul Ikhsan, kemarin. Ia menilai minimnya kuota vaksin yang didapat Pekanbaru tidak sebanding dengan antusiasme masyarakat untuk vaksin.

"Kami harapkan ini menjadi atensi utama. Pemko harus terus desak pusat melalui Pemprov Riau, agar ketersediaan vaksin harus cukup. Jangan fokus PPKM level 4 saja," tegasnya.

Menurut Nurul, faktor yang paling penting itu sebenarnya adalah memberikan vaksin kepada masyarakat. Jadi ia meminta pemerintah pusat untuk memenuhi keperluan vaksin tersebut.

"Bukan seperti sekarang, vaksin selalu kurang," tegas Nurul.

Ia menjelaskan, jika Kota Pekanbaru dipenuhi kuota vaksinnya, maka dipastikan Pekanbaru tidak akan terjadi zona merah lagi dan tidak perlu diberlakukan PPKM level 4. Apalagi belakangan antusias masyarakat untuk divaksin sangat tinggi.

"Dengan demikian, kemungkinan angka positif Covid-19 bisa semakin turun. Tapi sebaliknya, jika seperti kondisi sekarang, kuota vaksin selalu kurang, bagaimana herd imunity bisa tercapai? Ini harus bisa dipenuhi pemerintah untuk dapat menyukseskan program vaksinasi dalam meningkatkan herd immunity akhir Desember nanti, "tuturnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru Arnaldo Eka Putra mengatakan, Pekanbaru kembali mendapatkan vaksin dari pusat jenis Sinovac dan Moderna. Namun jumlah yang diterima masih jauh dari yang diharapkan.

Disampaikan Arnaldo, berdasarkan data vaksin yang diperoleh Diskes Pekanbaru, vaksin Sinovac yang didapatkan pekan ketiga Agustus 2021, Kota Pekanbaru mendapat 1.240 vial dari total jumlah yang didapat Provinsi Riau 3.680 vial. Sementara vaksin Moderna untuk masyarakat umum, Kota Pekanbaru mendapat 1.340 vial.

"Jadi, untuk Moderna ini sudah bisa kita suntikkan ke masyarakat umum. Namun jumlahnya masih perlu menjadi perhatian agar diberikan porsi besar mengingat animo masyarakat terus meningkat, "kata Arnaldo.(ali/gus/yls)

Laporan M ALI NURMAN dan AGUSTIAR, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook