Pascasarjana Unilak Gelar Workshop Jurnal Ilmiah

Pekanbaru | Rabu, 24 April 2019 - 14:20 WIB

Pascasarjana Unilak Gelar Workshop  Jurnal Ilmiah
CENDERA MATA: Prof Dr Sudi Fahmi (dua kanan) memberikan cendera mata kepada narasumber pelatihan jurnal Sayuti Una (tiga kiri) dari UIN Sultan Taha Jambi, Selasa (23/4/2019).

KOTA (RIAUPOS.CO) -- Pascasarjana Universitas Lancang Kuning menggelar workshop pengelolaan jurnal ilmiah berbasis OJS (open journal system). Kegiatan ini digelar di aula lantai III Rektorat Unilak Rumbai, Selasa (23/4). Peserta  berjumlah sekitar 30 orang berasal dari dosen, pengelola jurnal di lingkungan Unilak.

Ketua panitia Dr Ardiansyah mengatakan, pelatihan ini digelar karena saat ini magister manajemen dan magister hukum, baru saja memiliki jurnal. Magister manajemen memiliki jurnal bernama Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Terapan. Sementara, Magister Hukum memiliki jurnal bernama Gagasan Hukum. Pelatatihan ini juga melibatkan pengelolaan jurnal S1 Fekon dan S1 Hukum Unilak.

‘’S1 Fekon dan Hukum Unilak saling bersinergi dan berkontribusi dengan Pascasarjana Unilak. Narassumber kami mendatangkan Sayuti Una yang merupakan Ketua LPM  UIN Sultan Taha Jambi. Beliau memiliki prestasi dan memiliki dua jurnal berindeks Scopus. Pengelolaan jurnal yang dikelolanya semua sudah terakreditasi Shinta, bahkan Shinta dua,’’’ ujarnya.
Baca Juga :Prof Junaidi Dilantik Jadi Rektor Unilak Periode 2023-2027

‘’Kami perlu belajar dari beliau karena prestasinya. Bahkan, narasumber yang kami undang ini, telah membantu dua dosen dari Jambi bergelar profesor melalui jurnal berindeks Scopus,’’ tambahya Adriansyah yang juga menjabat sebagai Kaprodi Magister Hukum Unilak ini.

Pelatihan dibuka oleh Direktur Pascasarjana Unilak Prof Dr Sudi Fahmi. Ia mengatakan pelatihan ini bertujuan mengingat kembali apa yang telah didapat oleh peserta dari pelatihan yang diadakan oleh Unilak. ‘’Kami akan terus meningkatkan kualitas perguruan tinggi khususnya dalam mengelola jurnal,’’ ujarnya.

‘’Tujuan pelatihan jurnal ini untuk meningkatkan standar akreditasi kampus, meningkatkan ilmu bagi dosen karena dosen wajib menulis jurnal-jurnal ilmiah. Di samping itu untuk merangsang bagaimana jurnal yang  dikelola pascasarjana bisa berjalan dengan baik. Kami berharap jurnal yang ada di S1 dan pascasarjana dapat terakreditasi,’’ tambahnya.

Sementara itu Sayuti Una diawal pelatihan menyebutkan jurnal memang tugas dosen dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Penelitian sekarang harus menghasilkan outcome jurnal bereputasi internasional bahkan tidak ada alasan kita (dosen) meninggalkan jurnal. 

‘’Sekarang orang diukur keilmuanya dari jurnal, tidak berbicara buku lagi. Sekarang dapat gelar profesor tidak lagi syaratnya membuat buku. Kalau dulu ada, tapi sekarang salah satu syaratnya profesor harus jurnal. Sekarang ada kelas jurnalnya. Sangat susah jadi profesor sekarang ini,’’ sebut Sayuti Una.(das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook