PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pekerjaan galian IPAL di Kecamatan Sukajadi masih terus berlanjut. Namun, di beberapa titik yang dikerjakan kontraktor PT Wika-Karaga, KSO khusus paket SC-1, saat ini sudah mendekati selesai. Bahkan kini kontraktor terus mengejar target, untuk menyelesaikan secepatnya, meski secara kontrak selesai pada akhir Desember 2021 mendatang.
Disampaikan Manager Project PT Wika, Lutfi Bina, pihaknya secara bertahap, sudah melakukan pengembalian beberapa jalan, yang sudah dilakukan penggalian di kawasan Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.
Seperti halnya di Jalan Nenas, Jalan Teratai, Jalan Kuau, Jalan Murai, dan beberapa jalan lainnya, yang sudah dilakukan pengaspalan.
"Pekerjaan paket SC-1 ini berada di Kecamatan Sukajadi, yang menyasar beberapa kelurahan. Di antaranya Kelurahan Kampung Tengah, Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Sukajadi," terang Lutfi.
Sementara itu, Azwar Anas selaku Engineering Paket SC-1 menjelaskan, bahwa saat ini proses pemasangan pipa yang dilakukan di ruas jalan area pemukiman warga, memasuki tahap akhir dari proses pembangunan jaringan ini.
Maksudnya, pembangunan sambungan rumah yang menghubungkan jaringan perpipaan, yang sudah digali di ruas jalan menuju rumah-rumah warga, pekerjaannya mendekati penyelesaian.
Seperti diketahui, Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T), merupakan sistem pengolahan air limbah domestik, dari rumah-rumah warga secara kolektif (jaringan perpipaan), ke sub sistem pengolahan terpusat (IPAL) untuk diolah sebelum dibuang ke badan air permukaan (sungai).
Penyaluran air limbah, akan dilakukan melalui sambungan rumah, yang terhubung ke masing-masing rumah, yang saat ini juga sedang dalam proses pekerjaan oleh kontraktor.
"Ini merupakan gambar ilustrasi jaringan perpipaan sebelum diolah ke dalam pusat pengumpul IPAL. Bak kontrol berfungsi, sebagai tempat untuk melakukan pengecekan/pemeliharaan terhadap jaringan sambungan rumah. Bak kontrol ini berbentuk persegi, yang dominan berada pada halaman masing-masing rumah," sebutnya.
Sedangkan grease trap, masih kata Azwar Anas, ini berfungsi sebagai penyaring lemak yang dapat menyaring minyak, oli, dan lemak hasil cucian piring dari dapur. Grease trap ini akan diletakkan pada area rumah dekat dengan dapur. Sehingga akan memudahkan proses penyambungan dan pemeliharaan nantinya.
"Jadi kami jelaskan, bahwa untuk proses konstruksi dari sambungan rumah ini, tidak memungut biaya dari tiap-tiap rumah. Setiap rumah yang akan dilewati oleh jaringan perpipaan paket SC-1, akan mendapatkan pelayanan sambungan rumah secara gratis. Makanya, kami minta dukungan warga, dalam proses penyelesaian sambungan rumah ini agar terealisasi program Pemko Pekanbaru, dalam mengurangi pencemaran air limbah domestik di Kota Bertuah Madani ini," terang Azwar Anas lagi.
Penjelasan yang sama juga disampaikan engineering paket SC-1 lainnya, Nurmadinah. Katanya, untuk target pekerjaan sambungan rumah ini, akan menyasar 1.450 titik rumah yang akan dibuatkan jaringan sambungan rumah sampai dengan bak kontrol (dry connection).
Sebanyak 700 rumah di antaranya, yang akan dibuatkan jaringan sambungan rumah, sampai dengan grease trap (wet connection). Di mana, jaringan ini akan menjadi penyalur air limbah rumah tangga, dari masing-masing rumah menuju jaringan sekunder.
Lebih lanjut dikatakannya, hingga Bulan Maret 2021 ini, progres pekerjaan pembangunan perpipaan air limbah paket SC-1, sudah mencapai progres 80 persen.
"Kami harapkan, sisa pekerjaan 20 persen, akan diselesaikan sebelum akhir tahun 2021. Aktivitas lalu lintas warga dapat berjalan lancar. Kami minta kepada seluruh masyarakat, dapat bersabar, hingga penyelesaian proyek ini dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan target," pintanya.
Namun demikian, untuk pekerjaan IPAL yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya, dengan lokasi Pasar Kodim, Cokroaminoto, Juanda dan titik lainnya yang berakhir di Jalan Sumber Sari Kecamatan Limapuluh, saat ini juga masih pengerjaan dan juga banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat.(gus)