PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Skrining untuk kalangan guru dan pelajar yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen segera dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Ada 9 ribu alat tes rapid antigen yang disiapkan.
Skrining dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Apalagi mayoritas SMP di Kota Pekanbaru telah menerapkan PTM penuh sejak dua pekan terkahir.
Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru pun menyiapkan ribuan alat tes rapid antigen guna skrining. Warga sekolah pun segera dilakukan rapid test antigen secara acak.
"Ada sekitar 9.000 lebih alat tes rapid antigen yang kami siapkan. Ini kami gunakan untuk skrining," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldi Saragih, Ahad (23/1).
Menurutnya, tes rapid antigen dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan warga sekolah dalam rangka evaluasi PTM penuh tingkat SMP di Pekanbaru. Zaini menyebut, tes rapid antigen dilakukan guna skrining dan bukan untuk diagnostik. Ini guna menjaring jika salah seorang warga sekolah terpapar Covid-19.
"Kalau ada yang berpotensi terpapar Covid-19, jadi bisa langsung kami tangani. Kalau ada yang reaktif bisa langsung kami tes PCR," terangnya.
Ia menilai skrining ini langkah cepat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Pihaknya juga menyiapkan ruang isolasi jika memang didapati siswa yang terpapar Covid-19.
Pihaknya menunggu data dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru terkait sekolah mana saja yang perlu dilakukan tes rapid antigen secara acak. Skrining ini bakal dilakukan setiap pekan selama PTM berlangsung.
"Hal ini dalam rangka pencegahan penularan kasus Covid-19 dari lingkungan sekolah, supaya kasus Covid-19 dari klaster sekolah tidak kembali terulang seperti akhir tahun lalu," ulasnya.
Sesuai instruksi Wali Kota Pekanbaru, tes rapid antigen yang dilakukan ke sekolah akan dilaksanakan secara acak, atau tidak merata bagi siswa sekolah. Namun untuk sekolah mana saja, akan ditentukan langsung oleh Dinas Pendidikan.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru