PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Proses pemberian vaksin kepada pelajar sangat didukung Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri, dia berharap dari proses ini dapat mempercepat proses belajar tatap muka di sekolah-sekolah, karena pelajar yang divaksin sudah dibangun herd immunity.
"Kami sangat mendukung program vaksinasi kepada pelajar, karena pemerintah sudah menganjurkan vaksinasi anak-anak usia 12 tahun ke atas saat ini," kata Azwendi, Kamis (22/7).
Dari vaksinasi anak-anak usia sekolah yang dibatasi dengan umur 12 tahun ke atas itu, disebutkan menjadi pintu masuk untuk sekolah-sekolah bisa menggelar belajar tatap muka lebih cepat. ‘’Menurut kami dengan vaksinasi bagi anak-anak usia sekolah itu sukses nantinya, tentu belajar tatap muka tinggal menunggu kebijakan Pemko. Karena vaksinasi ini kan untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar bisa lebih kuat melawan virus yang masuk," tuturnya.
Ditegaskan Azwendi, dirinya secara pribadi sangat mengapresiasi, namun diminta agar pemerintah dapat menjamin ketersediaan vaksin.
"Kami memberikan apresiasi dan harapannya tentu dari pemerintah sendiri memberikan dukungan agar pelaksanaan program vaksinasi nasional ini bisa berjalan secara maksimal, dan ayok vaksin terjaga," ujarnya lagi.
Tanggapan ini disampaikan politisi Demokrat ini setelah melihat langsung proses vaksinasi yang ditaja oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Provinsi Riau, di SMPN 10 Pekanbaru awal pekan kemarin.
Proses Mensukseskan
Badan Intelijen Negara Daerah Riau terus melanjutkan program vaksinasi sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Setelah kemarin dilakukan vaksinasi door to door di dua kabupaten, hari ini Senin (19/7/2021) BIN Riau melakukan vaksinasi pelajar di SMPN 10 Pekanbaru.
Diharapkan politisi Partai Demokrat ini, agar vaksinasi ini dilakukan secara merata di seluruh sekolah yang ada, dengan tanpa ada kendala karena vaksin stok habis.
"Kami berharap dukungan pemerintah pusat untuk ketersediaan vaksin di daerah agar tidak terkendala," harap Azwendi.
Kepala SMPN 10 Pekanbaru Wijayanti Sri Utari juga mengatakan, bahwa program vaksinasi ini sangat diperlukan untuk kembali pulihnya pendidikan dari pandemi.
“Baru sebagian anak yang di vaksin, dengan adanya vaksin ini kami sekolah siap untuk tatap muka, tinggal menunggu keputusan pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BIN Riau Brigjen TNI Amino Setya Budi menjelaskan, bahwa kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan serentak di 34 provinsi dengan dua sasaran, yaitu pelajar dan masyarakat umum.
Untuk pelajar dilakukan vaksinasi di sekolah SMP dan SMA, sementara untuk masyarakat umum dilakukan door to door atau rumah ke rumah.
Kebijakan melakukan vaksinasi door to door ini dikarenakan maraknya hoax tersebar di tengah masyarakat berkaitan vaksinasi, sehingga ada beberapa masyarakat yang enggan divaksin.
"Dengan cara jemput bola mendatangi warga dan melakukan komunikasi secara langsung untuk memberi penjelasan, maka saat masyarakat bersedia divaksin, langsung dilakukan vaksin di tempat oleh petugas Dinas Kesehatan," jelasnya.
Pelaksanaan vaksin ini merupakan perintah langsung dari Kepala BIN kepada para BIN di daerah. "Sesuai arahan langsung dari Presiden RI Joko Widodo, sehingga BIN akan melaksanakan vaksinasi ini hingga tuntas," tegasnya.
Disampaikannya, BIN Riau telah melakukan vaksinasi di 10 kecamatan yang tersebar di tiga kabupaten/kota, di antaranya Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Siak. "Total sudah 4.500 dosis vaksin diberikan kepada masyarakat dan pelajar," paparnya lagi.
Diungkapkannya juga, selain jemput bola melakukan vaksin, BIN juga melaksanakan bakti sosial dengan membagikan alat kesehatan, obat, makanan, oksigen gratis, sembako kepada masyarakat. ‘’Kegiatan ini dilakukan sebagai pertanggung jawaban bahwa BIN hadir, sesuai arahan Kepala BIN dan Presiden," tuturnya.(gus/lim/rio)