PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sebanyak 16 orang pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Atas kejadian itu, pihak RSUD langsung melakukan swab test untuk seluruh pegawai. Meski begitu, Direktur RSUD AA dr Nuzelly Husnedi telah memastikan bahwa pelayanan di RS pelat merah tersebut tetap berjalan.
Hanya saja, ada satu unit yang sangat strategis dalam penetapan status pasien Covid-19, terpaksa dihentikan sementara. Yakni laboratorium biomolekuler.
"Laboratorium biomolekuler adalah unit paling strategis dalam penetapan status pasien Covid-19. Dengan adanya beberapa staf di RSUD AA yang terkonfirmasi positif, maka kami juga melakukan desinfeksi total di labor tersebut. Mulai tanggal 23 dan 24 Juli 2020," ujar Nuzeely kepada Riaupos.co, Kamis (23/7/2020).
Ia mengatakan, disenfeksi total dilakukan di semua ruangan laboratorium. Karena itu sangat tidak memungkinkan ada petugas yang bisa bekerja di labor sementara dilakukan disfenksi.
"Disamping memeriksa semua staf, kami juga memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan maintanance peralatan agar tidak ada keraguan staf labor melaksanakan tugas selanjutnya," tambah dia.
Alumni kedokteran Universitas Andalas itu menambahkan, bahwa pada Sabtu (25/7/2020), laboratorium biomolukuler RSUD AA sudah bisa kembali menerima sampel dan menyelesaikan pemeriksaannya seperti biasa.
"Seperti kita ketahui, selama ini laboratorium biomolekuler RSUD AA bekerja 24 jam tiap hari, 7 hari dalam seminggu. Itu dilakukan dalam rangka mempercepat penetapan status pasien Covid-19 di Provinsi Riau," jelasnya.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Eko Faizin