PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Kota Pekanbaru memasuki usia ke-238 di tahun 2022. Di tengah perkembangan ibukota Provinsi Riau ini, tiga masalah pokok kini mendesak dan jadi prioritas untuk ditangani. Pemerintah kota meminta peran serta masyarakat diharapkan dan jadi bagian penting dalam penuntasan masalah tersebut.
Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP kepada Riau Pos, Rabu (22/6) menyampaikan rasa syukur atas hari jadi Pekanbaru. "Saya mewakili segenap ASN dan seluruh masyarakat Pekanbaru menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas hari jadi kota kita ini. Kini hampir 2,5 abad usia pekanbaru. Kami mendapatkan amanah dari Gubri dan pemerintah pusat sebagai pelayanan utama masyarakat Pekanbaru selama satu tahun ke depan," kata dia.
Muflihun menegaskan, di usia Pekanbaru memasuki 238 tahun, ada tiga prioritas pembangunan yang harus dibenahi. "Prioritas pembangunan saat ini membenahi kota kita tercinta ini adalah prioritas membenahi masalah banjir, perbaikan jalan, persampahan," kata dia.
Di luar itu, di internal jajaran Pemko Pekanbaru dirinya juga melakukan berbagai pembenahan. "Juga permasalahan internal, insentif RT dan RW, penataan pasar tradisional dan lainnya. Sempena hari jadi ke-238 ini, kami meminta dukungan seluruh masyarakat untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja membenahi persoalan yang ada," kata dia.
Untuk tiga persoalan prioritas yang disebutkan Pj Wako Pekanbaru, yakni masalah sampah, banjir dan jalan rusak, ini adalah masalah yang kerap dikeluhkan masyarakat.
Kota Pekanbaru dengan 1,2 juta penduduk menghasilkan rata-rata 1.000 ton sampah per hari. Ada sekitar 400 ribu titik jemput sampah di Pekanbaru. Dengan rincian, 380 ribu resmi, 20 ribu ilegal. Sementara armada pengangkutan yang tersedia hanya 132 Unit.
Sampah kerap dikeluhkan masyarakat karena berserak di beberapa lokasi. Jarak antar titik jemput ke lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah bisa mencapai 18 km. Namun tidak hanya satu titik, ada ratusan titik yang harus dijemput. Sedangkan hanya ada sekitar 139 TPS di Pekanbaru, baik yang legal maupun yang ilegal. TPS banyak ditemui di kawasan padat penduduk di Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan HR Soebrantas juga di Jalan Air Hitam.
Dalam pada itu, di Pekanbaru total panjang jalan mencapai 1.277,9 kilometer. Jalan Kota Pekanbaru yang dilapisi aspal mencapai 875 kilometer. Kemudian jalan yang dilapisi kerikil sepanjang 77 Kilometer, berlapis tanah 295 kilometer, dan tidak terinci sepanjang 30 kilometer.
Jalan rusak di Pekanbaru jika ditotal mencapai 370 kilometer (km). Dalam lima bulan terakhir, baru sekitar 122 titik jalan rusak ditangani dengan cara tambal sulam. Sedangkan untuk jalan yang dalam kondisi rusak parah, hanya penanganan untuk dua jalan yang akan dilakukan aspal ulang.
Kemudian, masalah banjir yang terus saja muncul jika Pekanbaru didera hujan dengan intensitas tinggi muncul. Saat ini di Pekanbaru setidaknya ada 121 titik banjir atau genangan dengan luas genangan 294,36 ha.
Penyebab banjir Pekanbaru beragam. Mulai dari banjir kiriman dari hulu Sungai Siak dan Kampar, back water (aliran balik) Sungai Siak ke anak sungai, topografi Pekanbaru relatif landai (20-50 cm dari permukaan laut) hingga Pekanbaru terletak antara DAS Siak dan Kampar.
Banjir juga terjadi karena berubahnya tutupan lahan (rusaknya catchment area) akibat pembangunan, perubahan kontur tanah karena penimbunan, Pendangkalan sungai dan drainase akibat erosi, sampah, dan land clearing. Aktivitas bangunan di atas sistem drainase, hingga koordinasi penanganan drainase antarpemerintah kurang (pemko, pemprov dan pusat).
Ditegaskan Muflihun, sejatinya pemerintah tidak dapat bekerja sendirian menuntaskan persoalan yang ada. "Pemerintah memerlukan dukungan dan partisipasi masyarakat Pekanbaru tanpa terkecuali. Tanpa ridho Allah SWT yang maha kuasa, dan dukungan encik-encik, puan-puan dan tuan-tuan, tentu kondisi ideal yang kita harapkan tidak akan dapat terwujud. Ayo sama-sama jaga lingkungan dari lingkungan terkecil, yakni keluarga dan tempat tinggal," ajaknya.
Dalam pada itu pula, Pj Wako Pekanbaru mengajak masyarakat untuk ikut memeriahkan Hari Jadi Ke-238 Kota Pekanbaru. Berbagai perayaan yang dilakukan, harapannya masyarakat bisa terus ingat kapan ulang tahun Pekanbaru.
"Kita khawatir kalau lama-lama tidak dimeriahkan, nanti kita lupa. Takutnya lupa kapan ulang tahun kan. Mudah-mudahan ke depan perayaan bisa lakukan dengan lebih semarak lagi," jelasnya.
Tak lupa Muflihun juga meminta dukungan masyarakat untuk menjalankan tugas-tugasnya dalam waktu satu tahun memimpin Kota Pekanbaru. "Saya terus gaungkan supaya masyarakat sadar masalah banjir, sampah dan jalan berlubang. Kami perlu support dari masyarakat, karena tanpa masyarakat tidak mungkin saya sendiri melaksanakan tugas ini," tuturnya. Selain tiga masalah prioritas yang saat ini digesa penyelesaiannya, sebagai kota metropolitan, Pekanbaru terus tumbuh secara ekonomi di usia ke-238. Di Kota Bertuah kini memiliki setidaknya 13 rumah sakit besar, 14 mal dan pusat perbelanjaan besar, serta lebih dari 20 hotel berbintang.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Jamil MAg Msi menyebutkan, meski Pekanbaru sempat dua tahun dilanda pandemi dan ekonomi melambat, saat ini pembangunan terus berjalan. "Target pembangunan berjalan terus. Sekarang Pak Pj Wako fokus ke program yang sudah disampaikannya. Penanganan banjir, sampah dan jalan berlubang. Ini target utama. Kita ikuti itu. OPD teknis harus bisa mencerna dan melaksanakan perintah yang diberikan," tegas dia.
Seluruh OPD di jajaran Pemko Pekanbaru, tegas Jamil, berkewajiban mendukung penuh penyelesaian tiga masalah prioritas tersebut. "Kami selalu ingatkan program tahap awal itu di selesaikan, setelah ini selesai akan ada program baru lagi," sebutnya.
Dari sisi perekonomian, kata dia, saat ini sudah menggeliat. Dengan kondisi PPKM berada di level 1, kegiatan usaha masyarakat kini tumbuh. "Covid-19 berkurang ke PPKM level 1, semua usaha dan kegiatan bisa dilaksanakan bersama di lapangan. Ini menunjukkan kunjungan ke Pekanbaru meningkat, performa akan meningkat ekonomi juga meningkat," jelasnya.
Diakuinya, kerja Pemko Pekanbaru dalam melayani masyarakat masih jauh dari kata sempurna. "Pembangunan tentu ada terus, kalau sempurna tentu belum juga. Ini tugas kami bersama OPD dikomandoi Pak Pj Wako, mana yang kurang itu diselesaikan. Mana yang belum selesai dituntaskan," singkatnya.
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Drs Syamsuar MSi berharap Kota Pekanbaru semakin bertambah maju dan persolaan-persoalan yang ada dapat segera terselesaikan. "Selamat Hari Jadi Kota Pekanbaru yang ke-238. Semoga Kota Pekanbaru semakin bertambah maju dan persolaan-persoalan yang ada dapat segera terselesaikan," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, beberapa persoalan yang harus segera diselesaikan di Kota Pekanbaru di antaranya yakni persoalan sampah, jalan rusak, banjir, persoalan anggaran dan yang lainnya. "Persoalan sampah, banjir, jalan rusak hendaknya dapat segera diselesaikan. Termasuk pekerjaan rumah lainnya yang mengangkut kesejahteraan rakyat," pintanya.
Karena itu, Gubri juga mendoakan agar pada pelaksanaan pilkada serentak nantinya, Kota Pekanbaru bisa mendapatkan pemimpin terbaik dalam hal ini wali kota dan wakil wali kota. "Mudah-mudahan nantinya terpilih wali kota terbaik, sehingga bisa menyelesaikan persoalan yang ada dan Pekanbaru bisa lebih maju lagi. Pemprov Riau siap mendukung program pembangunan yang ada selama sesuai dengan kewenangan," ujarnya.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Pekanbaru Riski Bagus Oka mengharapkan pemerintah semakin mempertegas regulasi, khususnya bagi para pelaku usaha. "Kalau selama ini kebijakan dari pemerintah sudah bagus dan kita memberikan dukungan. Tapi kami berharap agar Pemerintah Kota Pekanbaru dapat mempertegas regulasi untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM)," katanya.
Dijelaskannya regulasi yang dimaksudkan seperti untuk retribusi, dan penetapan lokasi yang dibolehkam bagi UMKM untuk berjualan, dan apa saja yang harus disiapkan baik berupa keamanan dan kebersihan. (ali/sol/anf)