Tiang Reklame di Pekanbaru Tumbang, Saatnya Izin Dievaluasi

Pekanbaru | Senin, 23 Mei 2022 - 09:54 WIB

Tiang Reklame di Pekanbaru Tumbang, Saatnya Izin Dievaluasi
Sebatang tiang reklame jenis billboard tumbang menimpa gapura dan tempat dagangan warga di simpang Jalan Tuanku Tambusai-Jalan Duyung, Ahad (22/5/2022). Billboard tumbang saat hujan deras disertai angin kencang. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Cuaca ekstrem terjadi di Kota Pekanbaru, Sabtu (21/5) malam. Hujan lebat disertai angin kencang tak hanya menumbangkan sejumlah pohon. Juga atap rumah warga dan beberapa tiang reklame ikut tumbang.

Pantauan di lapangan, Ahad (22/5), sebuah tiang reklame jenis billboard di Jalan Tuanku Tambusai tumbang dan menimpa barang milik pedagang. Billboard berukuran sekitar 5x10 meter itu roboh setelah diterjang hujan deras disertai angin kencang.


Billboard roboh ini jatuh membentang menutupi Jalan Duyung yang berada di samping billboard berdiri. Sebelum tumbang, billboard ini sempat bergoyang cukup kuat diterpa hembusan angin malam itu.

Pedagang yang menjadi korban, Hepi mengatakan, dirinya dan keluarga trauma dengan peristiwa yang menimpa keluarganya, karena menurutnya billboard ini tumbang hanya beberapa meter dari lokasi dirinya berada saat itu.

"Kami sekeluarga saat ini merasa trauma sekali dengan peristiwa ini. Sekarang ini kami mengharapkan bisa bangkit lagi setelah peristiwa ini," ujar Hepi kepada Riau Pos, Ahad (22/5).

Ia menceritakan, malam itu hari hujan, angin berhembus cukup kencang, sejumlah dagangan warga di lokasi itu juga beterbangan diterpa angin.

"Kami fokus biar tenda kami tidak terbang, jadi kami memegangi tenda kami, karena tenda-tenda yang lain sudah pada terbang, sehingga kami tidak ingat kalau ini (billboard, red) sudah goyang," jelasnya.

Kondisi billboard ini memang kerap bergoyang saat hujan disertai angin kencang. Ia menambahkan, sebelum menimpa tempat dagangannya, billboard ini terlebih dahulu menimpa gapura, kemudian kedai harian, dan ke tempat dagangannya, tidak hanya itu, billboard ini juga menimpa satu unit kendaraan roda dua milik anaknya.

Lebih lanjut ia menjelaskan belum dapat merinci berapa banyak kerugian yang dirinya alami.

"Kami belum tahu berapa kerugiannya, karena masih trauma, tapi yang jelas semua pecah belah saya habis semua, tenda, juga kendaraan saya," ujarnya lagi.

Hepi berharap pemilik baliho bisa bertanggung jawab dengan peristiwa yang terjadi ini.

"Kami mengaharapkan pemilik baliho dapat mempertanggungjawabkan kerugian yang kami alami ini," tegasnya.

Warga sekitar yang juga merupakan pemuda setempat Rismayulis menyayangkan atas peristiwa yang terjadi.

"Ini sangat disayangkan, seharusnya pengelola billboard ini melakukan pengawasan rutin terhadap tiang billboard ini," jelasnya

Ia menambahkan, pihak terkait seperti Satpol PP Pekanbaru dapat melakukan pengecekan terhadap izin dari billboard yang tumbang ini.

Tumbangnya billboard ini cukup mencuri perhatian pengendara yang melintas di Jalan Tuanku Tambusai, dan beberapa pengendara tampak mengabadikan musibah ini menggunakan gawai mereka.

Evaluasi Izin Reklame

Sebelumnya, akibat hujan dan angin, sebuah baliho di Jalan Jenderal Sudirman juga tumbang, belum lama ini. Baliho itu menimpa beberapa kendaraan roda empat yang sedang parkir tepat di bawahnya.

Atas kejadian yang berulang ini dan rawan menimbulkan korban, pengamat perkotaan Dr Muhammad Ikhsan menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru harus serius melihat permasalahan ini. Pemko sebagai yang berwenang mengatur dan memberi izin reklame tersebut, hendaknya segera melakukan evaluasi.

"Melihat banyaknya bangunan reklame yang tumbang saat hujan dan angin kencang, sudah saatnya Pemko Pekanbaru mengevaluasi semua bangunan reklame besar yang ada. Baik desain, maupun konstruksinya, mulai dari pondasi, tiang dan elemen-elemennya," ungkapnya.

Tumbangnya sejumlah reklame akhir-akhir ini me­nurut Dr Ikhsan harus dikaji penyebabnya. Terutama reklame-reklame yang berukuran lebih dari tiga meter, harus mendapat pengawasan serius dalam pendiriannya. Karena hal itu berkaitan dengan ketahanan dan kekokohan penyangga reklame tersebut.

"Desain pondasi dan strukturnya harus mendapat ‘approve’ dari dinas terkait. Ini supaya aman dan tidak membahayakan masyarakat," ungkapnya.(van/end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook