Cara Cermat Menyimpan Telur

Pekanbaru | Selasa, 21 Mei 2019 - 11:03 WIB

Cara Cermat Menyimpan Telur
PANTAU KUALITAS: Tim Pengawasan Peredaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau drh Sri Mulyati dan drh Dewi Anggreini memantau kualitas telur di salah satu ritel swalayan modern di Pekanbaru beberapa waktu lalu. (SYAHRUL MUKHLIS/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kandungan gizi yang tinggi pada telur selain diperlukan oleh tubuh ternyata juga sangat disukai oleh kuman-kuman sehingga menyebabkan produk telur dikategorikan sebagai bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan (perishable food).

Demikian disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau Dra Med Vet Nurul Ain didampingi Kepala Seksi Hygiene Sanitasi drh Rinny Tikaso, Senin (20/5). ‘’Kerusakan telur karena kuman dapat berpotensi menimbulkan bahaya atau potentially hazardous food bagi kesehatan konsumen yang mengonsumsi telur yang telah mengalami kerusakan tersebut,’’ kata Nurul Ain.

Baca Juga :Kapolsek Salurkan Bantuan Sembako kepada Warga yang Terdampak Banjir

Di peternak, pengambilan telur dikandang minimal dilakukan 2-3 kali sehari. Pisahkan telur yang kotor walaupun telah dicuci. Telur yang kotor atau yang telah dicuci akan memiliki daya tahan simpan lebih pendek ketika berada di pedagang pengecer.

Telur sebaiknya tidak disimpan terlalu lama digudang sebab kualitas telur akan turun dengan bertambahnya lama penyimpanan. Gudang telur sebaiknya diberi pendingin udara.

Distribusi sebaiknya malam hari dengan kendaraan yang khusus dengan sanitasi/hygiene yang terjaga, serta menghindari guncangan dan kemacetan. ‘’Penyebab penurunan mutu telur karrna penguapan air, penguapan karbondioksida dan aktivitas mikroba,’’ sebut Nurul Ain.

Pisahkan telur yang bersih dan kotor apalagi retak. Cuci telur yang kotor tanpa disikat kemudian dikeringkan. Menyikat telur akan mengakibatkan pori-pori pada permukaan kulit (kerabang) telur menjadi terbuka sehingga menjadi jalan masuk kuman ke dalam telur. Telur retak sudah hampir dapat dipastikan tercemar kuman. Memisahkan dapat memutus rantai penyebaran cemaran kuman ke telur lainnya.

Simpan dibaki/tray di lemari pendingin dengan posisi bagian tumpul berada di atas. Pada posisi bagian tumpul telur terdapat gelembung udara yang berfungsi untuk menahan telur dari benturan dan mengetahui umur telur yaitu semakin luas gelembung udara berarti umur telur semakin tua.

Dengan penyimpanan di lemari pendingin suhu 7-10°C diyakini dapat memperpanjang masa simpan telur. Penyimpanan telur dikemas dalam kantong plastik bersih ataupun baki/egg tray, terpisah dari bahan makanan lain.

‘’Menurut hasil riset, penanganan telur yang baik sebelum disimpan dapat membuat telur bertahan disimpan pada suhu ruang selama 15 hari dan dapat bertahan disimpan selama 30 hari di lemari pendingin,’’ kata Nurul. Memasak telur sebaiknya dilakukan sempurna pada suhu minimum 85°C selama minimum 1 menit. Hindari mengkonsumsi telur dalam keadaan mentah. Telur mentah dimungkinkan memiliki potensi kontaminasi.

 Selain dari kontaminasi feses/kotoran yang terjadi setelah telur dikeluarkan dari tubuh.(rul/c)

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook