Selama pandemi Covid-19, Perpustakaan Tenas Effendy ditutup untuk kunjungan umum. Namun sejak PPKM di Kota Pekanbaru masuk level 3, perpustakaan ini kembali membuka kunjungan.
Laporan ERWAN SANI, Pekanbaru
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PERPUSTAKAAN yang beralamat di Jalan Dr Soetomo No 01, tak lagi terlihat ramai. Wajar saja, sebab pemustaka belum tahu kalau Perpustakaan Tenas Effendy itu sudah dibuka untuk umum kembali.
Sepi dari pengunjung, sebab pemustaka yang berkunjung paling banyak berasal dari anak sekolah hingga mahasiswa. Saat pandemi yang berkunjung difokuskan untuk online atau perpustakaan digital Tenas Effendy. Sedangkan untuk dua pekan terakhir melayani pengunjung namun itu juga sangat terbatas dan hanya beberapa yang bisa diizinkan masuk, juga mematuhi protokol kesehatan.
Pilihan perpustakaan berbasis digital, pihak Perpustakaan menyiapkan ruang di Pekanbaru. Di dalamnya terdapat ribuan koleksi buku yang bisa dibaca secara gratis.
Demikian dikatkaan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru Ir Hj Nelfiyonna MSi, kepada Riau Pos. “Selain itu, kami juga gencar memposting koleksi sinopsis buku ke media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram agar masyarakat atau pemustaka tahu kalau kita memiliki koleksi buku secara digital,” ucapnya.
Kendati upaya mendorong peningkatan minat baca masyarakat kini lebih difokuskan ke digital. "Namun pastinya, layanan tatap muka tetap ada dengan menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, pengukuran suhu tubuh, memakai masker serta menjaga jarak,” terangnya.
Menurut Kadis akrab disapa Yona ini, aplikasi perpustakaan digital berbasis android, masyarakat dapat membaca di mana saja dan kapan saja, tanpa batas ruang dan waktu. "Kita dapat membaca secara gratis," jelasnya.
Ada sekitar 4.500 buku yang diberikan atau dihibah oleh PT Indosat saat itu. Kemudian aplikasi dari PT Astra Maya. "Kita free dapat hibah. Ini kami terima pada saat ulang tahun Kota Pekanbaru 2016 lalu," jelasnya.
Tinggal membuka playstor, membuka iPekanbaru. Bergabung jadi member iPekanbaru. Satu hari bisa meminjam tiga buku digital. "Buku digital. Gratis dan bisa dibaca kapan saja dengan smartphone. Syaratnya tentu menjadi anggota Perpustakaan Tenas Effendy," jelas Yona.
Justru dengan keberadaan perpustakaan digital ini masyarakat, siswa dan mahasiswa sangat terbantu. Jadi masyarakat tak perlu kemana-mana, di rumah bisa membaca buku digital ini. "Hingga sekarang Perpustakaan Tenas Effendy sudah memiliki 8.000 judul buku. Buku digital disiapkan berupa buku-buku populer di Indonesia. Mayoritas peminat terbanyak itu buku-buku novel populer di Indonesia," tegasnya.
Kunjungan pustaka digital ini di tahun 2021 ini khususnya untuk novel-novel pilihan mencapai 13 ribu hingga 25 ribu pengunjung. "Jadi jumlah pengunjungnya luar biasa banyaknya," jelas Yona saat itu usai menerima kunjungan pihak perpustakaan dari Kota Padang, Sumatera Barat.
Kemudian Yona juga menjelaskan, sejak PPKM di Pekanbaru turun menjadi level 3, pihak Perpustakaan Tenas Effendy sudah membuka untuk kunjungan umum. Tapi tetap melakukan protokol kesehatan ketat. "Setiap pengunjung akan diperiksa suhu tubuh, memakai masker dan menjaga jarak selama di dalam ruangan perpustakaan," jelasnya.
Menurut Yona, selama sepakan, membuka layanan jumlah kunjungan masih minim. Karena banyak warga atau masyarakat belum tahu. Faktor lainnya, masih belum banyak sekolah yang melakukan tatap muka. Sedangkan pihak perguruan tinggi yang ada di Pekanbaru masih melakukan kuliah secara daring hingga sekarang ini.
Yona juga menjelaskan, untuk saat ini pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pekanbaru membatasi jumlah pengunjung. "Selama sepekan ini, setiap harinya hanya bisa menerima kunjungan 25 pemustaka. Ini dilakukan dalam mencegah penyebaran Covid-19," tutupnya.
Pantauan Riau Pos, di Perpustakaan Tenas Effendy, di ruangan perpustakaan hanya terlihat para perpustakawan. Sedangkan pengunjung, sekitar pukul 11.15 WIB itu tidak ada. "Masih sepi pengunjung. Sejak Senin-Rabu (1-8/9 ) hanya ada dua tiga orang yang datang. Sebab masyarakat belum tahu perpustakaan sudah buka," kata Perpustakawan yang akrab disapa Attaya kepada Riau Pos.
Dikatakan Attaya, prokes ketat dilakukan pihak peprustakaan, sebelum memasuki ruang perpustakaan, sudah disiapkan petugas untuk mengecek suhu badan dan juga disiapkan pencuci tangan. Kemudian diwajibkan memakai masker.***