KOTA (RIAUPOS.CO) - Jelang Hari Raya Iduladha 1439 H, para penjual hewan-hewan kurban dari luar kota mulai berdatangan ke Kota Pekanbaru. Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru mulai memantau hewan kurban tersebut untuk memastikan kelaikan dan kesehatan hewan itu.
Sekretaris Distankan Kota Pekanbaru Drh Firdaus mengatakan, hewan kurban yang diperjual belikan harus memenuhi kriteria sesuai dengan ajaran Islam. Firdaus katakan, petugas sudah mulai dipersiapkan untuk memantau hewan sapi dan kambing yang mulai didatangkan di Pekanbaru.
“Kegiatan rutin tahunan kami siapkan yang pertama adalah tim sambil menunggu ternak ternak masuk dari luar ke Pekanbaru, jadi tidak berulang ulang (pemeriksaan fisik, red),” ujar Firdaus kepada Riau Pos, Kamis (19/7).
Kegiatan pemantauan ini dilakukan sambil memantau titik-titik keberadaan hewan ternak yang dari luar Pekanbaru. Karena saat ini hewan sapi dan kambing dari luar Pekanbaru sudah mulai berdatangan. Para penjual hewan kurban bahkan sudah menyiapkan puluhan hewan kurban. Dengan harapan bisa laku terjual lebih cepat.
Lanjut Firdaus, hewan ternak milik penjual memang terlihat sehat secara fisiknya. Namun tetap saja akan dilakukan pemeriksaan ulang ketika petugas Distankan turun melakukan pengecekan fisik serta memeriksa kelengkapan administrasinya.
“Kami akan melakukan pengecekan secara fisik dan administrasinya. Dia membawa surat ijin kesehatan hewan dari daerah asal dan kami cek surat itu dan dicek hewan secara fisiknya,” tuturnya.
Seperti pengalaman tahun lalu, lanjut Firdaus, target pemeriksaan hewan ternak terdapat di beberapa titik di Pekanbaru. Jumlahnya terbilang cukup banyak namun jumlah titik penjual hewan ternak itu bisa saja terus berubah-ubah. “Sekitar 20-an titik dan setiap tahun berubah,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa pemeriksaan hewan ternak sapi dan kambing dilaksanakan secara rutim pada momen menjelang Idul Adha. Di mana akan ada kegiatan penyembelihan hewan kurban. Berdasarkan pemeriksaan tahun lalu tidak terdeteksi adanya virus atau penyakit pada hewan kurban.
“Tahun lalu tidak ada (hewan kurban sakit atau terjankit virus, red),” terangnya.
Ia menambahkan hewan ternak di beberapa titik yang dijual tersebut juga ada yang didatangkan dari luar Sumatera. Hewan sapi dan kambing lokal di Riau juga cukup banyak dijual dengan harga bervariasi. “Dari Sumatera Barat, Lampung ada yang di luar dari Pulau Sumatera,” katanya.
Firdaus mengatakan untuk melaksanakan pemeriksaan hewan hewan ternak itu bakal disiapkan petugas yang terdiri dari beberapa tim. Satu tim terdiri dari satu dokter hewan dan ditambah petugas lainnya. Pemeriksaan fisik hewan dimulai pada H-14.