Berkurban Tingkatkan Kerelaan Hati

Riau | Jumat, 30 Juni 2023 - 11:40 WIB

Berkurban Tingkatkan Kerelaan Hati
Ribuan umat muslim melaksanakan Salat Iduladha 1444 H di halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru Kamis (29/6/2023). (DEFIZAL/ RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ribuan umat muslim di Pekanbaru mengikuti Salat Iduladha 1444 Hijriah di Halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (29/6).  Meski tanpa Gubernur Riau Syamsuar Salat Iduladha tahun bersama istri menunaikan Salat Iduladha di Masjid Raya Sultan Zainal Abidinsyah, Rantau Kasai, Kecamatan Tambusai Utara, Rokan Hulu (Rohul), Kamis (29/6).

Di momentum Iduladha tahun ini, Gubri Syamsuar juga mengajak jemaah dan masyarakat untuk meneladani sifat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Alaihissalam. Di mana Nabi Ibrahim rela mengorbankan sesuatu yang dicintainya untuk menjalankan perintah Allah SWT. Sementara Nabi Ismail, juga rela dirinya dikurbankan demi menjalankan perintah Allah SWT.


“Karena apa yang kita punya saat ini adalah semua milik Allah SWT. Pangkat, jabatan, harta dan juga tahkta milik Allah SWT. Semua yang kita punya itu harus digunakan untuk mencari rido Allah SWT,” ajak Gubri, Kamis (29/6).

Gubri juga menyampaikan rangkaian kegiatan dalam kunjungan kerjanya ke Rohul yang telah dilaksanakan mulai Rabu (28/6). “Alhamdulillah kami berada di Masjid Raya Sultan Zainal Abidinsyah, Rantau Kasai, Rohul. Sebelumnya kami melakukan peninjauan Jalan Tapung-Tandun yang dibangun sejauh 2,5 km,” ucapnya.

Selain itu, sebut Gubri, pihaknya juga meninjau Benteng Tuanku Tambusai atau Benteng Tujuh Lapis yang merupakan salah satu peninggalan sejarah. Lokasinya berada di Desa Daludalu, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

“Alhamdulillah Benteng Tujuh Lapis ini sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai cagar budaya nasional. Harapan kami kawasan ini dapat menjadi sarana edukasi untuk generasi muda,” ujarnya.

Meski ramai, di Salat Iduladha di Halaman Kantor Gubernur Riau berjalan lancar. “Alhamdulillah, Salat Iduladha di Halaman Kantor Gubernur Riau berjalan lancar dan ramai sesuai kita diharapkan,” kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur.

Lebih lanjut Zulkifli mengatakan, parkir kendaraan jemaah juga tertib sesuai dengan yang direncanakan. Parkir sepeda motor di Jalan Cut Nyak Dien belakang Kantor Gubernur Riau. Sedangkan parkir mobil di samping kanan dan kiri Kantor Gubernur Riau antara Perpustakaan Soeman Hs dengan Kantor BRK Syariah. “Untuk parkir juga sangat tertib, karena petugas turun mengatur kendaraan jemaah sesuai rencana awal,” sebutnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun melaksanakan Salat Iduladha di Masjid Nurussalam, Jalan Taman Sari, Kecamatan Bukit Raya. Kedatangan orang nomor satu di Kota Bertuah ini, bersama dengan Ketua TP PKK Kota Pekanbaru, Raja Rilla Mustafa Muflihun SM yang didampingi Sekretaris Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi, Kamis (29/6).

Kedatangan Muflihun memang sudah ditunggu-tunggu para jemaah dan warga setempat. Warga sangat antusias sekali yang ingin salat Id bersama dengan Pj Wako tersebut. Jemaah yang telah lebih datang di masjid ingin dapat berjabat tangan dengan Muflihun.

Muflihun menyebutkan Hari Raya Iduladha merupakan momentum untuk meningkatkan amal kebaikan. “Berlomba-lombalah memperbanyak amal saleh, sedekah, dan berbagi dengan sesama. Masih banyak fakir miskin yang memerlukan uluran bantuan. Harus bisa saling menolong,” ujarnya usai salat.

Sehari sebelumnya, Rabu (28/6) ribuan warga mengikuti Salat Iduladha 1444 H di masjid dan Halaman Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) di Jalan Tuanku Tambusai.

Yang bertindak sebagai khatib Dr H Saidul Amin MA yang juga Rektor Umri. Sedangkan sebagai imam yakni Harri Muswen yang pernah menjadi qari nasional. Selain sebagai tempat Salat Iduladha, Umri juga melakukan pemotongan hewan kurban. Jumlah hewan kurban yang dipotong pada Iduladha tahun ini sebanyak sembilan ekor sapi.

Saidul Amin mengajak agar umat muslim mencontoh pengorbanan Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail, dan Siti Hajar. Dipaparkannya, Nabi Ibrahim telah mengorbankan anaknya Nabi Ismail demi mengikuti perintah Allah SWT. Ismail anak kesayangan yang telah dinantikan puluhan tahun pun, dengan rela disembelih oleh ayahnya atas perintah Allah SWT.


Begitu juga dengan teladan Siti Hajar rela mengorbankan anak yang dilahirkan dan dibesarkannya karena mengikuti perintah Allah SWT. Sementara Ismail rela dikurbankan juga untuk melakukan perintah Allah.

‘’Hikmah terbesar dari ibadah kurban yakni bagaimana kerelaan hati untuk memberikan sesuatu yang kita sayangi untuk Allah SWT. Saat ini pengorbanan yang dilakukan tidak perlu menyembelih anak sendiri, akan tetapi berkurbanlah dengan menyembelih seekor kambing untuk seorang atau seekor sapi dan kerbau untuk tujuh orang,’’ ujar Saidul Amin.

“Namun sayangnya, kadang kita tidak dapat berlaku adil. Untuk rokok kita mampu mengeluarkan uang lebih. Namun untuk ibadah kurban masih berat menabung Rp7 ribu sehari. Bahkan lebih tragis, kadang orang lebih rela berusaha sekuat tenaga agar dapat kupon kurban dari berusaha sekuat tenaga untuk menjadi peserta kurban,” kata Saidul Amin.

Saidul Amin juga mengajak menghidupkan kembali nilai-nilai dan hikmah kurban dalam kehidupan sehari-hari, apapun itu profesi. Orang tua harus berkurban dengan mendidik anak-anak agar menjadi generasi yang saleh. Dan para pemuda juga harus berkurban dengan menjauhkan diri dari semua perbuatan dan aktivitas yang dapat merusak jiwa, raga, dan masa depan.

Para pedagang harus berkorban dengan bersikap jujur dalam perniagaannya. Pemimpin juga harus berkurban dengan mendahulukan kepentingan rakyat dan masyarakat dari kepentingan pribadi dan golongan.

“Inilah hakikat dari pengurbanan itu, di mana setiap kita punya peranan untuk menyumbangkan tenaga dan segenap usaha demi memperjuangkan Islam dan umat Islam serta kejayaan agama Allah masa kini dan akan datang,” kata Saidul.

Kumandang Takbir Menggema di Kota Bertuah
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu, wallahu akbar. Allahu akbar, wa lillahilhamd. Kumandang takbir menggema di area Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Rabu (28/6) malam saat takbiran Iduladha 1444 H. Satu per satu rombongan dari peserta pawai obor setiap kecamatan berjalan kaki. Sambil mengumandangkan takbir dengan penuh semangat.

Pawai obor berjalan kaki ini secara simbolis dibuka oleh Asisten 1 Setdaprov Riau Masrul Kasmy yang diikuti sebanyak 1.500 peserta. Setiap orang dalam rombongan pawai masing-masing membawa obor. Para peserta memakai setelah dominan putih.

Pawai juga menampilkan beragam miniatur islami seperti miniatur masjid dan lainnya. Pawai obor tersebut dianggap sebagai salah satu cara melestarikan budaya serta syiar Islam. “Pawai ini untuk memeriahkan Iduladha sekaligus sebagai syiar Islam,” ujar Masrul Kasmy.

Pawai yang diikuti setiap kecamatan se-Kota Pekanbaru tersebut dilepas Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun. “Peserta pawai untuk meramaikan malam takbiran Iduladha ada 100 peserta setiap kecamatan. Memang dibatasi karena ini kan membawa obor. Kami ingin memeriahkan Hari Raya Iduladha ini,” ungkap Muflihun.

Dari Arab Saudi Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan ucapan selamat merayakan Iduladha 1444 H untuk masyarakat Indonesia. Yaqut mengatakan Iduladha dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan solidaritas kemanusiaan dan kedermawanan.

Semangat tersebut sesuai dengan keteladanan Nabi Ibrahim AS. ’’Nabi Ibrahim AS adalah bapak para nabi. Merupakan sosok yang memiliki kemanusiaan dan kedermawanan yang luar biasa. Beliau memiliki kepekaan sosial yang sangat baik,’’ tuturnya.

Yaqut menuturkan Nabi Ibrahim memiliki kekayaan yang banyak, termasuk hewan ternak. Tetapi itu semua tidak membuatnya lalai. Bahkan dia tidak segan membagi apa yang dimilikinya kepada orang lain. Apalagi yang meminta itu adalah tamu yang berkunjung kepadanya. Sampai akhirnya Nabi Ibrahim mendapatkan julukan Abu Ad-Duyuf atau bapak para tamu.

Pada momen Iduladha kali ini, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana melaksanakan salat Iduladha 1444 H di Halaman Istana Kepresidenan Yogyakarta.  Tepat pukul 06.30 WIB, Salat Iduladha dimulai dengan dipimpin oleh imam Jauhar Mustofa, Kepala Bidang Urusan Agama Islam di Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Kementerian Agama.

Kepala Negara memanfaatkan momen tersebut untuk menyapa masyarakat yang ada di sekitar Istana Kepresidenan Yogyakarta. Sekitar pukul 10.30 WIB, Jokowi bersama dua cucunya Sedah Mirah Nasution dan Panembahan Al Nahyan Nasution keluar dari Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta. Ketiganya berjalan menuju halaman depan Istana Kepresidenan Yogyakarta. Melihat banyak masyarakat yang ada di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jokowi kemudian menemui dan menyapa dan melakukan swafoto.

Untuk kurban, Jokowi menyerahkan sapi di 38 provinsi. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menjelaskan bahwa sapi kurban  di setiap provinsi akan diserahkan ke tempat pengelolaannya sesuai dengan usulan dari pemerintah provinsi masing-masing. “Jadi ada usulan dari para gubernur untuk sapi itu didistribusikan,” lanjutnya.

Heru juga menjelaskan bahwa dalam menyediakan sapi-sapi kurban Presiden tersebut, Sekretariat Presiden bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Agama, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.

Heru memastikan bahwa sapi kurban yang diserahkan oleh Istana merupakan sapi terbaik yang telah dipastikan kesehatannya. “Dicek kesehatannya, harus bebas dari penyakit mulut dan kuku, dan tentunya bobotnya juga antara 900 kg sampai 1,2 ton,” ucapnya.

Adapun untuk jenis sapinya, Heru menyebut sapinya memiliki jenis yang beragam. Baik simental, limosin, angus, brahman, hingga peranakan ongole. Untuk di DKI Jakarta sendiri, sapi yang diserahkan ke Masjid Istiqlal merupakan sapi jantan berjenis simental berbobot 1,2 ton. “Di Jakarta, Bapak Presiden akan memberikan sapi kepada Masjid Istiqlal,” kata Heru.

Untuk memastikan pengelolaan sapi kurban di tiap provinsi berjalan baik, Heru mengatakan bahwa Sekretariat Presiden telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. Heru berharap semua dinas terkait di provinsi bisa membantu menjaga sapi-sapi kurban Presiden dengan baik. “Setpres jauh-jauh hari sudah melakukan rapat via Zoom,” ungkapnya.

Sementara itu,  khutbah Salat Iduladha di Masjid Agung At-Tin Jakarta menghadirkan Prof Ahmad Tholabi Kharlie sebagai khatib. Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan Iduladha bisa menjadi momentum peningkatan solidaritas dan menjaga harmoni serta toleransi. ’’Khususnya dalam menyambut pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 mendatang,’’ katanya.

Tholabi mengatakan Iduladha atau Idul Kurban memiliki dimensi nilai luhur dalam pembentukan karakter individu dan masyarakat. Sehingga bisa mengedepankan solidaritas dan sikap empati terhadap lainnya.

Untuk itu di setiap Iduladha, umat Islam diminta kesediaannya untuk berkorban, menepis ego, dan kesenangan diri untuk menjaga harmoni.

Sementara Polri menggelar program Kurban Polri Presisi dalam hari raya Idul Adha tahun ini. Dalam program tersebut terdapat 5.765 sapi dan 3.535 kambing yang didistribusikan. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadan menuturkan, total terdapat 9.300 hewan kurban. ”Semua didistribusikan se-Indonesia,” urainya.

Hari Raya Iduladha kali ini, lanjutnya, berdekatan dengan Hari Bhayangkara ke-77. Karena itulah terdapat program Kurban Polri Presisi. ”Penyerahan kurban dilakukan Kapolri dan jajarannya,” paparnya.

Menurutnya, distribusi hewan kurban tersebut menyasar pondok pesantren dan asrama Polri. ”Selain sapi dan kambing, kami juga akan distribusikan daging rending seberat 10 ton untuk masyarakat,” paparnya dalam keterangan tertulisnya.(sol/dof/wan/lyn/idr/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook