Harga Barang Pokok Terus Naik

Pekanbaru | Senin, 19 Desember 2022 - 09:22 WIB

Harga Barang Pokok Terus Naik
Aktivitas warga berbelanja di Pasar Pagi Arengka, Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru, Ahad (18/12/2022). Jelang akhir tahun, harga sejumlah barang keperluan pokok terus naik. (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dua pekan jelang akhir tahun, harga barang keperluan pokok di Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan.

Pantauan Riau Pos, Ahad (18/12) di Pasar Cik Puan dan Pasar Limapuluh, kenaikan harga barang keperluan pokok terjadi pada komoditi beras, minyak goreng, daging ayam potong, telur ayam ras, cabai, dan bawang.


Terpantau, harga beras belida naik sekitar Rp20 ribu dari harga sebelumnya Rp110 ribu menjadi Rp135 ribu per karung isi 10 kilogram (kg). Sementara itu harga cabai juga mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp32.000 kini dijual seharga Rp50.000 untuk cabai merah bukit dan Rp45.000 untuk cabai merah aceh.

Kenaikan harga juga terjadi pada ayam potong. Di mana sebelumnya dijual seharga Rp22.000 naik menjadi Rp30.000 sampai Rp32.000 per kilogram. Lalu bawang merah kini dijual seharga Rp28.000 dari sebelumnya hanya Rp25.000 per kilogram. Bawang putih saat ini dijual seharga Rp24.000 dari sebelumnya Rp20.000 per kilogram. Minyak goreng isi dua liter dijual seharga Rp37.000. Sementara, harga telur ayam berkisar Rp55 ribu-Rp60 ribu per papan (30 butir). Dan harga daging sapi Rp140 ribu per kilogram.

Salah seorang warga Dewi mengaku harga keperluan pokok yang mulai meroket jelang akhir tahun ini cukup menyulitkan masyarakat yang memiliki perekonomian yang belum normal. Apalagi sebentar lagi masuk tahun ajaran baru yang memerlukam banyak biaya.

Ia berharap harga kebutuhan pokok dapat kembali normal dan stabil agar masyarakat yang memiliki perekonomian menengah ke bawah seperti dirinya dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk keluarga.

''Sekarang ini zaman serba susah. Masyarakat untuk makan saja semua harga dimahalkan. Bagaimana bisa memenuhi kebutuhan nutrisi kalau harganya semua tinggi,'' katanya.

Sementara itu, salah seorang pedagang cabai Yolan mengaku sudah beberapa hari terakhir harga cabai merah mulai mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan pasokan cabai merah dari Pulau Jawa, Sumatera Barat dan juga Sumatera Utara yang mulai masuk ke Pekanbaru jumlahnya berkurang serta banyaknya permintaan dari masyarakat.

Di mana kata Yolanda, harga cabai merah asal Sumatera Barat sebelumnya dijual seharga Rp45.000 per kilogram, namun kini kembali naik seharga Rp50.000 per kilogram.

Namun menjelang akhir tahun 2022 ini, Yolanda memperkirakan akan terjadi kenaikan harga terhadap harga cabai yang diprediksi akan naik mulai dari Rp5.000 hingga Rp15.000 per kilogram atau setara Rp50.000 per kilogram.

''Biasanya kenaikan akan terjadi sepekan jelang pergantian tahun. Ini terjadi karena permintaan yang cukup banyak dan barang yang sedikit jumlahnya,'' ucapnya.

Meskipun begitu ia berharap kenaikan tidak terjadi terlalu tinggi sehingga penjual dan pembeli sama-sama masih bisa mendapatkan keuntungan.

''Kalau bisa jangan naik lagi harganya karena kami pun susah menjual karena masyarakat yang mulai membatasi jumlah pembelian,'' tuturnya.

Pj Wako Pastikan Persediaan Barang Pokok Mencukupi
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) masih melakukan pengawasan terhadap bahan pokok di tengah masyarakat. Sejauh ini, persediaan bahan pokok untuk masyarakat mencukupi.

''Untuk persediaan di Bulog juga masih cukup, dan kemungkinan tidak akan ada kelangkaan untuk komoditi seperti gula, dan beras,'' jelas dia, akhir pekan lalu.

Menurutnya, pemerintah kota juga terus berkoordinasi dengan Bulog guna memastikan ketersediaan sembako. Mereka mengantisipasi terjadinya kelangkaan di pasaran.

Mereka juga memastikan ketersediaan dan gejolak harga sembako di pasaran. Tim juga masih terus turun untuk memantau kondisi terkini di lapangan.

''Kami sama TPID tetap melakukan kunjungan di pasar melihat harga pasar. Kadang kami khawatir adanya oknum-oknum pedagang yang mengambil keuntungan di momen tertentu,'' singkatnya. (ali)

Laporan TIM RIAU POS, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook