KOTA (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 82 personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru atau kerap disebut Basarnas, disiagakan untuk mengatasi kejadian yang membahayakan manusia selama pelaksanaan Natal dan tahun baru 2019. Tim dari Basarnas Pekanbaru tersebut juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Kepala kantor pencarian dan pertolongan Pekanbaru, Gede Darmana mengatakan, ke-82 personel tersebut akan disiagakan di beberapa titik seperti Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, Kota Pekanbaru dan juga di Bandara Sultan Syarif Kasim II.
“Sebanyak 82 personel akan siaga mulai 18 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. Selain untuk Natal dan tahun baru, kami juga terus meningkat kesiapan siagaan di lokasi-lokasi banjir berkoordinasi dengan pihak BPBD. Jika ada masyarakat yang memerlukan evakuasi, akan kami turunkan tim untuk melakukan evakuasi,” kata Gede Darmana di sela-sela kegiatan gathering bersama awak media di Kantor Basarnas Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (18/12).
Dalam kegiatan gathering tersebut, awak media dijelaskan mengenai tugas pokok dan fungsi Basarnas. Di mana tugas pokok dan fungsi Basarnas yakni di bidang evakuasi, menangani kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa serta juga menangani kondisi yang membahayakan manusia, seperti orang tenggelam atau terseret arus.
“Jadi agar persepsi masyarakat tidak keliru, bahwa Basarnas ini lebih fokus pada evakuasi. Contohnya jika terjadi tanah longsor, dan di sana terdapat korban jiwa maka Basarnas akan langsung mengevakuasi korban,” jelasnya.
Gede Darmana juga menjelaskan, bahwa jika ada kejadian yang membahayakan manusia, maka masyarakat bisa menghubungi call center Basarnas yakni 115. Pihak Basarnas akan langsung merespon kejadian tersebut.
“Kalau kejadiannya dekat dengan kantor Basarnas di Pekanbaru, maka tim dari Pekanbaru yang akan turun melakukan evakuasi. Namun jika jauh, maka tim dari pos SAR terdekat yang akan diturunkan kelokasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, awak media juga diperkenalkan alat-alat kelengkapan pendukung evakuasi. Termasuk alat-alat evakuasi dari ketinggian. Awak media juga diberi kesempatan untuk mencoba rapling atau turun dari ketinggian sekitar 30 meter menggunakan tali.(sol)