PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Wartawan harus mampu mengikuti perkembangan kemajuan teknologi, artinya wartawan harus memiliki multitasking atau kemampuan menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus.
Hal ini terungkap dalam Safari Jurnalistik yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerja sama dengan PWI Riau dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Selasa (17/1).
Safari jurnalistik yang diikuti 60 orang wartawan dari berbagai media massa di Riau ini mengharapkan wartawan dituntut tidak hanya mampu menulis dan melaporkan, tapi juga harus pintar mengambil gambar, mengedit gambar, mengupload dan sosial media strategic. Multitasking bisa jadi tantangan, tapi bisa juga menjadi peluang.
Pada Safari Jurnalistik ini selain pemaparan dari PHR Wilayah Kerja Rokan, pelatihan ini diisi dengan pemateri andal dari Jakarta. Di antaranya, ''Facing Disruption and Remaining Relevant: pentingnya literasi digital bagi wartawan'' oleh Direktur SJI PWI Pusat Ahmed Kurnia.
Kemudian, ''Menulis konten shareable'' oleh Suprapto, Wakil Sekjen PWI Pusat. Selanjutnya, ''Wartawan masa depan : Multitasking journalist'' oleh Merdi Sofansyah, praktisi media. Lalu, ''Menangkap Peluang bisnis di Sosial Media'' oleh Apni Jaya Putera, praktisi media. Pelatihan dilengkapi dengan pembuatan video jurnalistik.
Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari menyatakan wartawan sekarang memang dituntut memiliki kemampuan multitasking, tidak hanya mampu membuat berita, tapi juga harus bisa memanfaatkan sosial media.
''Wartawan Indonesia dituntut untuk meningkatkan keterampilannya. Tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan menulis. Ini tantangan sekaligus peluang yang harus dimanfaatkan,'' ujar Atal.
Atal juga berterima kasih kepada PHR yang selalu men-support kegiatan PWI. ''Saya berterima kasih kepada PT PHR yang selalu men-support acara PWI. Banyak kegiatan PWI, khususnya PWI Riau, yang di-support PHR,'' sebut Atal.
Praktisi media, Apni Jaya Putera mengatakan generasi milenial dan generasi-Z sekarang jumlahnya 56,6 persen. Mereka ini sebagian besar menggunakan smartphone dan mengakses medsos.
''Sisanya 43,4 persen adalah generasi X dan Baby Bombers. Mereka ini hanya sedikit waktunya menggunakan smartphone, bahkan banyak yang gagap teknologi. “Kita harus memanfaatkan peluang generasi-Z dan milenial ini,'' ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengapresiasi dan mendukung Safari Jurnalistik kali ini. Menurut Wagubri, kegiatan tersebut merupakan momen penting untuk meningkatkan kompetensi wartawan yang ada di Provinsi
Riau.
Apalagi, peran dan keberadaan wartawan ataupun media sangat diperlukan dalam menyampaikan informasi yang akurat dan tepat, sehingga banyak program pemerintah bisa disampaikan kepada publik.(hen)