PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Literasi keuangan syariah di Indonesia masih sangat rendah. Hasil ini diperoleh dari survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK). Berdasarkan ini maka perbankan syariah UMRI mengadakan sosialisasi keuangan syariah terutama perbankan syariah kepada santri-santri yang ada di pondok pesantren.

Pesantren yang dikunjungi adalah Pesantren Islamic Centre dan Pesantren Assalam yang dilakukan pada 19 November 2022. Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh santri dan santriwati. Selain dari materi sosialisasi keuangan syariah, acara ini juga diisi dengan diskusi, ice breaking dan pemberian hadiah bagi peserta terbaik. Kegiatan ini disambut baik oleh pihak sekolah dan sangat mendukung acara ini. Ketua Program Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Islamic Center Sulaiman menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung program ini.

Kegiatan literasi keuangan syariah ini termasuk kepada Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Ketua PKM Wahyi Busyro SEI ME kepada Riau Pos, Kamis (15/12) mengatakan, PKM diikuti seluruh dosen perbankan syariah UMRI yaitu Rika Septianingsih SHI ME, Putri Jamilah SE Sy MEK, Muhammad Lisman SEI ME, Dr Muhammad Syahrullah SE MM. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa perbankan syariah di antaranya Lona Yupiani, Tri Prayogi, Novia Syaputri, Putri Ramadhani, Fatihatul Faizah, Sinta Cahyani Putri. Keterlibatan mahasiswa ini sangat penting karena bisa mengasah softskill seperti public speaking, team work dan lainnya.Dikatakannya, PKM ini merupakan salah satu catur dharma bagi dosen di Universitas Muhammadiyah Riau.

Cindi selaku santri di salah satu ponpes yang sudah  didatanginya sangat bangga dan menyampaikan bahwa materinya sangat bagus dan disertai dengan souvenir yang unik yaitu tabungan berjangka. Santri yang hadir pada kegiatan literasi keuangan syariah ini berjumlah 150 orang. Diharapkan materi yang sudah disampaikan bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan bisa disebarluaskan ke khalayak umum.(nto/c)