PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sekolah tatap muka di Kota Pekanbaru kini memasuki bulan kedua pelaksanaannya di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Hingga kini, belum didapati adanya peserta didik yang terkonfirmasi positif corona.
Kondisi ini menunjukkan pembelajaran tatap muka yang berlangsung bagi peserta didik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan swasta masih berlangsung aman.
"Masih berjalan aman. Sejauh ini kami lakukan evaluasi dan belum ada kami temukan siswa yang terkonfirmasi (Covid-19, red). Maka kami lanjutkan terus sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Senin (15/3).
Menurutnya, dalam pembelajaran tatap muka protokol kesehatan dijalankan dengan baik sehingga tidak ada yang terpapar Covid-19. Pihaknya masih melakukan pengawasan dan evaluasi secara acak ke sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Ismardi menyebut, saat ini pembelajaran tatap muka masih dilakukan secara terbatas. Untuk tingkat SD masih diberlakukan bagi peserta didik yang duduk di kelas I dan kelas VI.
Sementara untuk tingkat SMP sudah melaksanakan pembelajaran di seluruh kelas, dari kelas VII hingga kelas IX. Ada 179 SD Negeri yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka. Kemudian ada 45 SMP Negeri, dan sebanyak 40 lebih sekolah swasta yang terdiri dari tingkat SD dan SMP.
"Kenapa kelas satu SD masuk sekolah, karena mereka belum pernah ke sekolah. Maka sekarang kami perkenalkan sekolah. Kalau SMP kami bagi, masuknya masing-masing dua kali seminggu," terangnya.
Skema ini dibuat agar tidak terjadinya penumpukan di sekolah maupun pada ruang kelas. Peserta didik melaksanakan pembelajaran tatap muka secara bergantian.
Pihaknya saat ini juga telah menerima pengajuan dari sekolah swasta yang ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka. Karena salah satu syarat pembelajaran tatap muka harus mendapatkan rekomendasi dari Satgas Covid-19 melalui Disdik.
"Ini ada beberapa sekolah swasta lagi yang kami proses pekan ini. Kan sekali 15 hari kami evaluasi. Ada sekitar 10 sekolah swasta yang mengajukan lagi," singkatnya.
Pemerintah memberikan izin bagi sekolah negeri maupun swasta dengan komitmen melaksanakan aktivitas pembeli tatap muka dengan protokol kesehatan. Pembelajaran yang dilakukan dalam masa pandemi ini berbeda dengan pembelajaran hari biasanya.
Peserta didik dan pengajar harus menjalankan protokol kesehatan sesuai SOP yang telah dibuat oleh Dinas Pendidikan. Seperti wajib memakai masker, memeriksa suhu tubuh, membuat jarak pada bangku belajar.
Ada tim yang mengawasi selama pembelajaran tatap muka berlangsung. Mereka juga mengevaluasi efektivitas pembelajaran dan penyebaran kasus positif dari sekolah.(ali)