MELIHAT PELAKU UMKM ROTI GENDANG DI PEKANBARU

Bertahan di Tengah Kenaikan Bahan Baku

Pekanbaru | Senin, 15 Oktober 2018 - 09:09 WIB

Bertahan di Tengah Kenaikan Bahan Baku
BERTAHAN: Pelaku usaha UMKM Roti Gendang saat memperlihatkan produknya, Sabtu (13/10/2018). Pelaku UMKM ini bertahan di tengah kenaikan bahan baku yang terus terjadi. agustiar/*/Riau pos

Dalam sebulan terakhir ini nilai rupiah Indonesia terhadap dolar Amerika mengalami pelemahan, saat ini kurs satu dolar amerika Rp15.188. Tentu berdampak pada usaha masyarakat Indonesia, khususnya yang bergerak di bidang usaha mikro kecil menengah (UMKM), seperti usaha makanan kue.

Baca Juga :Berikan Tambahan Modal bagi UMKM dan Peternak

(RIAUPOS.CO) - Tak terkecuali pelaku UMKM Roti Gendang di Pekanbaru. Kenaikan harga bahan baku usahanya,  membuat keuntungan menjadi tipis. Pelaku industri makanan Ratu Kembar ini bernama, Emi, dia mengatakan, sebelumnya harga tepung terigu Rp165 ribu per karung isi 25 kilogram.

Sekarang harganya sudah menjadi Rp 185 ribu per karung. Tak hanya itu, harga telur sempat melonjak hingga Rp 48 ribu per papan (30 butir), dari harga Rp 41-42 ribu per papan.Tentu saja, hal ini mempengaruhi biaya produksi. Biasanya untuk 50 buah roti bisa untung sekitar 15 ribu. Tapi, karena bahan baku naik hanya untung 10 ribu.

“Kalau harga bahan naik ya untung tipis, jadi tidak bisa tutup lubang,’” ungkapnya.

Meski keuntungan menipis, Emi tidak mengurangi ukuran produk yang dijual. “Kita sudah punya standar, jangan sampai pelanggan kecewa dengan produk kita,” ungkapnya.

Baginya, kenaikan harga bahan baku belum menyulitkan usahanya. Hanya saja, mengurangi keuntungan. “Alhamdulillah masih bisa kita tutupi. Sebab, pembeli saat ini lumayan banyak,” ujar Emi.

“Usaha ini  juga saya kelola dirumah dengan suami dan anak-anak. Jadi biaya produksi tidak mahal. Bagi saya yang penting usaha jalan terus dan tidak rugi,” kata Emi warga Jalan Kandis, Tangkerang Utara, Pekanbaru.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook