Demo JP, Massa Bertahan hingga Malam

Pekanbaru | Selasa, 13 Desember 2022 - 11:37 WIB

Demo JP, Massa Bertahan hingga Malam
Massa bertahan sampai malam hari saat melakukan demo sejak petang hari menuntut penutupan tempat hiburan malam (THM) Joker Poker Pub and KTV di Jalan HR Soebrantas, Senin (12/12/2022) malam. (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Seratusan orang yang tergabung dalam massa aksi gabungan masyarakat, Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB), mahasiswa dan beberapa tokoh masyarakat Pekanbaru menggeruduk gerbang masuk klub malam Joker Poker Pub and KTV (JP), Senin (12/12).  Karena Satpol PP tak punya alat segel, massa pun bertahan hingga malam.

Halaman kompleks ruko Panam Center di Jalan HR Soebrantas, Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru tersebut langsung dipenuhi massa. Sejumlah spanduk tuntutan berukuran raksasa berisi tuntutan agar klub malam itu ditutup terbentang sore itu.


Awalnya, massa aksi hanya berada di halaman pinggir jalan komplek ruko. Namun sejak pukul 16.30 WIB, massa aksi berhasil menerobos masuk ke dalam kompleks ruko dengan pengawalan petugas kepolisian.

''Kami hanya ingin memastikan bahwa JP tutup. Gubernur dan wali kota di media sudah menegaskan bahwa mereka tidak punya izin. Ini melanggar norma dan nilai masyarakat Melayu. Kami mensinyalir ini menjadi pusat peredaran minuman keras,'' Indra Tanjung, menuntut pemerintah dan aparat yang berwenang untuk menutup secara permanen klub yang sempat mendatangkan DJ Butterfly pada soft launching pada Sabtu (10/12) malam lalu itu.

Selama aksi berlangsung, tidak ada perwakilan JP yang menemui massa di lokasi. Massa aksi menolak pulang sebelum klub malam yang berjarak hanya sekitar 500 meter dari masjid dan pesantren tersebut ditutup.

Massa aksi tetap bertahan hingga menggelar Salat Maghrib berjemaah di depan gedung JP. Saat salat jemaah itu, di saat langit sudah gelap, Kabid Operasional dan Ketertiban Masyarakat (OKM) Satpol PP Kota Pelanbaru Reza Aulia Putra, bersama sejimlah Penyidik PNS, tiba di lokasi.

Didampingi Waka Polresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto, Kapolsek Tampan Kompol I Komang Aswatam, mereka langsung menuju lokasi untuk memberikan keterangan. Sekitar pukul 18.40 WIB, Reza memberikan keterangan di hadapan salah seorang tokoh masyarakat Azlaini Agus dan para massa aksi.

''Mereka tidak memiliki izin bar, izin belum terverifikasi. Hari ini (malam tadi, red) kami akan melakukan penutupan usaha barnya. Akan kami buat surat bahwa mereka tidak membuka usahanya. Ini akan kami awasi 24 jam,'' kata Reza.

Reza menyebutkan, surat penutupan akan dibuat segera mungkin. Namun Azlaini Agus dan aksi massa tidak serta merta dapat menerima.

''Berita acaranya harus selesai malam ini juga, sebelum Salat Isya. Kami tunggu, kalau tidak kami akan demo, datangi wali kota. Buat berita acara, segel,'' tegas Azlaini.

Baru pada pukul 18.53 WIB, Penyidik PNS Satpol PP Kota Pekanbaru Hendri Zainuddin membacakan berita acara pemasangan Satpol PP line. Namun massa belum terima, karena mereka tidak melihat ada Satpol PP line saat akan penyegelan. Hingga menjelang pukul 19.40 WIB, penyegelan belum dilakukan, sementara massa aksi masih bertahan di lokasi.

Massa Bertahan sampai Malam
Hampir lima jam aksi massa yang menuntut JP Pub di Jalan HR Soebrantas Panam ditutup masih bertahan di lokasi. Pukul 19.00 WIB berita acara penyegelan dikeluarkan, namun hingga pukul 21.00 WIB, klub malam tersebut belum juga disegel.

Tokoh masyarakat Riau Azlaini Agus yang menjadi jubir aksi menerima alasan Kasat Pol PP Pekanbaru Iwan Simatupang lewat sambungan telpon bahwa alat segel berupa Satpol PP line sedang habis.

''Semuanya kan ada perencanaan, kok bisa alat kelengkapan penegakan hukum tidak ada? Ini tahun anggaran kan belum habis. Kalian kan Satpol PP, gedor itu toko dapatkan,'' kata Azlaini berbicara lewat telpon dengan Iwan Simatupang yang tidak terlihat di lokasi.

Azlaini Agus yang hadir dengan kursi roda ikut bertahan hingga malam. ''Kalau mau kami cepat pulang, tutuplah tempat ini, segel tempat ini, pasang police line. Kami tidak akan percaya sebelum disegel dan dipasang police line di depan mata kami,'' kata Azlaini yang duduk di kursi rodanya.

Azlaini meminta massa aksi untuk bermalam di lokasi sampai JP Pub benar-benar disegel dan ditutup. Hal ini disambut dengan sorakan keras massa aksi. Beberapa meneriakkan takbir berulang kali.

''Kita di sini sampai tempat ini disegel dan ditutup permanen di depan kita semua,'' sebut wanita yang juga dosen Hukum Universitas Islam Riau ini.

Desakan penutupan ini juga keluar dari mulut Ketua DPH Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau Zul Husni Domo yang ikut berorasi dalam aksi itu. Ustadz Zul, demikian sapaan akrabnya, meminta JP Pub tutup permanen.

''Kita ingin tidak hanya tutup sementara, tapi tutup untuk selamanya. Karena tidak sesuai dengan semangat Kota Pekanbaru sebagai Kota Madani ini,'' tegasnya.

Dikawal kepolisian, massa aksi masig bertahan di lokasi. Aksi ini merupakan aksi lanjutan setelah rentetan aksi penolakan sejak sepekan terakhir atas kehadiran JP Pub hanya berjarak kurang 500 meter dari Masjid dan Pesantren Babussalam tersebut.

Terkait upaya penyegelan ini, pihak JP Pub and KTV enggan berkomentar. Sebelumnya humas tempat hiburan malam tersebut, Boy Juan berjanji akan menggelar jumpa pers terkait persoalan ini. ''Kita akan ada jumpa pers, nanti rekan-rekan media kita undang, segera,'' sebut Boy, Ahad (11/12).

Terpisah, Kasatpol PP Pekanbaru Iwan Simatupang, Senin (12/12)  menyebutkan, pihaknya melakukan koordinasi bersama Polresta Pekanbaru untuk segera melakukan penyegelan. ''Saya bersama Kapolresta sudah menyiapkan administrasinya dan akan menyegel lokasi tempat hiburan malam itu,'' ucapnya.

Selain melakukan penyegelan, pihaknya juga akan melakukan pengamanan terhadap THM. ''Kami juga akan membantu mengamankan massa yang saat ini masih melakukan aksi di lokasi tersebut,'' tegasnya.(ali/ayi/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook