(RIAUPOS.CO) -- HUJAN lebat sejak Selasa (11/6) malam hingga kemarin pagi (12/6) membuat beberapa wilayah di Kota Pekanbaru dilanda banjir. Kecamatan Tampan terpantau sebagai daerah yang paling parah. Ada tiga RW di Kelurahan Sialang Munggu sempat terendam banjir. Dari laporan yang diterima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, banjir akibat hujan lebat ini terjadi merata.
Pada daerah-daerah yang memiliki drainase buruk, banjir tak surut hingga pagi kemarin. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution saat dikonfirmasi menyebutkan beberapa lokasi banjir yang laporannya dia terima.
‘’Ada beberapa titik yang banjir, Tabek Gadang Tampan. Di daerah Suka Karya, termasuk juga jalan Dharma Bakti. Kami langsung turunkan anggota,’’ katanya.
Pihaknya pun menggelar rapat koordinasi dengan Dinas PUPR Riau. Karena beberapa ruas-ruas jalan yang juga dilanda banjir merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
‘’Contohnya HR Soebrantas, dan Arifin Ahmad. Itu kewenangan provinsi. Provinsi akan bantu menyelesaikan. Membangun beberapa box culvert. Juga normalisasi beberapa anak sungai dengan menurunkan alat berat,’’ ungkapnya.
Dalam pada itu, pria yang juga merangkap jabatan sebagai Kepala Dinas Kesehatan ini mengungkapkan, untuk tim kesehatan diturunkan dari puskesmas terdekat. Ada tiga RW di Kelurahan Sialang Munggu jadi tujuan karena mengalami banjir cukup parah, yakni di RW 11, 17 dan 26. Tim Diskes yang turun ini, tidak bisa masuk ke RW 11 karena tinggi air hingga 1 meter. Di RW 17 diagnosa kesehatan dilakukan dengan masyarakat diketahui kebanyakan menderita penyakit kulit, batuk dan hipertensi.
‘’Untuk RW 26, air tidak terlalu tinggi dan belum ada tempat untuk melakukan layanan kesehatan sehingga tim kembali ke puskesmas. Kami sudah koordinasi dengan lurah agar disediakan tempat untuk posko,’’ paparnya.
Banjir di Pekanbaru rutin terjadi setiap datangnya hujan lebat yang lama. Indra Pomi ketika ditanyakan menyebut, akar masalah banjir berada pada topografi Pekanbaru yang memiliki elevasi rendah. ‘’Lalu tali air kita itu ada yang tidak terhubung. Ada juga drainase kita berisi tumpukan sampah, anak sungai mengecil,’’ ucapnya.
Kondisi diperparah dengan situasi tidak jelasnya mana drainase utama Kota Pekanbaru tempat bermuaranya air dari saluran-saluran air yang ada.
“Tapi karena pesatnya pembangunan kota , daya tampung terhadap curah hujan makin sempit. Semua jadi perumahan. Jadi penyebab juga. Yang besar itu di HR Subrantas, tidak tertampung juga.Contoh Dharma Bakti aliran nya ke sungai Air Hitam, di sana perlu normalisasi,’’ urainya.
Terpisah, Camat Tampan dra Hj Liswarti menyebut, banjir di Kecamatan Tampan terjadi di Simpang Baru, Tobek Godang, Jalan Rambai Jalan Rajawali hingga Kelurahan Sialang Munggu.
‘’Sialang Munggu ini, ada dua titik yang sudah diungsikan pertama 57 KK, satu lagi 137 KK. Yang mengungsi tadi RW 11,’’ jelasnya.
Di Sialang Munggu, banjir sempat menyentuh ketinggian 1 meter pada pagi hari kemarin.
‘’Ada satu tempat di perumahan itu dibikin gedung untuk pertemuan, warga mengungsi kesana. Ada juga yang 137 KK ngungsi ke musala,’’ imbuhnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru Burhan Gurning juga mendapatkan laporan titik-titik banjir yang terjadi di Pekanbaru.’’Ada beberapa perumahan mengalami banjir. Itu di Pepaya, Sakuntala, Sungai Batak naik, ada di Panam itu airnya sudah naik sekitar 30 cm.Harapan kami sore sudah surut,’’ jelasnya.
Merespons keperluan penanganan di lokasi-lokasi banjir, pihaknya kata Burhan juga sudah menurunkan bantuan perahu karet.
Ruas Jalan Tergenang, Motor Mogok
Diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras sejak Selasa (11/6) malam, membuat beberapa ruas titik jalan tergenang air hujan. Di antaranya di Jalan HR Soebrantas, hingga pagi (12/6) terpantau sisi bahu jalan dekat Warung Upnormal masih banjir. Terlihat air juga mengenangi pertokoan disekitar areal itu, tampak sejumlah pertokoan masih belum membuka tokonya.