Antrean Masuk Kamar Masih Terjadi di RSUD

Pekanbaru | Senin, 12 Agustus 2019 - 11:16 WIB

Antrean Masuk Kamar Masih Terjadi di RSUD
drg.RIDHONALDI

DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Pelayanan kesehatan di RSUD Kota Dumai masih sering dikeluhkan masyarakat.  Masyarakat sering tidak mendapatkan kamar bahkan harus antre saat memerlukan pelayanan. 

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai drg Ridhonaldi mengakui terjadinya antrean. Untuk mengurangi hal tersebut pihaknya berencana akan menambah tempat tidur. 


“Apalagi saat ini RSUD Dumai sudah tipe B,  pasiennya tidak hanya dari Dumai melainkan juga rujukan daerah lainnya seperti Rohil, Bengkalis dan beberapa daerah lainnya,” ujarnya.

Ia mengatakan  tingkat kunjungan pasien di RSUD Tipe B Dumai ini tiap hari di semua pelayanan, baik unit gawat darurat, rawat inap maupun jalan mencapai 80 persen, dan hanya sedikit antrean.“Pelayanan tetap prioritas, dan fasilitas medis serta infrastruktur terus ditingkatkan agar tingkat antrean menurun, “ ujarnya.

Untuk peningkatan pelayanan, manajemen RSUD Dumai menambah bangunan gedung dan alat kesehatan dengan dukungan anggaran daerah maupun dana perimbangan daerah berupa dana alokasi khusus dan dana insentif daerah.“Tahun ini,  RSUD Dumai menerima dana alokasi khusus Rp40 miliar dan dipergunakan untuk pembangunan gedung diagnostic center senilai Rp18 miliar, dan sisanya pengadaan alat kesehatan,” jelasnya.

Selain itu, RSUD Dumai juga menerima dana insentif daerah sebesar Rp5 miliar sebagai anggaran pendukung untuk membantu masyarakat, seperti pembiayaan jaminan kesehatan nasional dan lain sebagai nya. “Untuk rawatan kelas tiga kita siapkan lebih banyak tempat tidur, dan anggaran masuk diutamakan infrastruktur dan alat kesehatan,” ujarnya.

Sedangkan untuk keperluan anggaran tahun berikutnya, melihat rencana kerja diperlukan sebesar Rp100 miliar agar kunjungan pasien tertampung semuanya tanpa ada antrean, dan bisa langsung ditangani oleh 40 dokter spesialis. 

“Kami  juga mempersiapkan rumah sakit menjadi tempat pendidikan bagi calon dokter dan disiplin ilmu pengetahuan umum lain, karena dinilai sudah memenuhi penilaian, status tipe B dan peningkatan infrastruktur, kelengkapan alat medis dan fasilitas pendukung lain,”  terangnya.(hsb)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook