PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk menghidupkan kembali tradisi lampu colok di Kota Pekanbaru, Pemko Pekanbaru akan melibatkan masjid paripurna. Di mana, mulai tahun depan, setiap masjid paripurna diminta membuat lampu colok di malam-malam terakhir Ramadan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala Pariwisata Kota Pekanbaru Ardiansyah kepada Riau Pos, Senin (11/6). Ia menyebutkan dua tahun terakhir memang sempat ditiadakan tradisi ini. Dan kali ini Pemko Pekanbaru ingin menghidupkan tradisi di tengah masyarakat dan rangkaian hari jadi Kota Pekanbaru.
“Untuk melestarikan daerah ini Pemerintah Kota Pekanbaru akan membuat yang lebih besar lagi. Bahkan tahun 2019 mendatang, kami ingin lebih menghidupkan tradisi ini dan meminta di masjid paripurna untuk membuat festival lampu colok,” kata pria yang akrab disapa Yayan ini.
Karena ini sudah menjadi tradisi di daerah, maka pihaknya semua memiliki tanggungjawab dan peran untuk sama-sama menjaga dan melestarikan tradisi ini. Nantinya akan dianggarakan penuh tahun depan dan masyarakat.
‘’Festival ini selain melestarikan budaya, juga sebagai daya tarik wisata. Untuk budaya festival ini ke depan warga kami minta untuk ikut. Buatlah di depan rumah, perkenalkan pada anak-anak kita,’’ pungkasnya.
Sekadar informasi, dua tahun terakhir tradisi lampu colok tidak digelar dikarenakan keterbatasan anggaran dari Pemko Pekanbaru. Namun kali ini digelar dengan menggandeng pihak ketiga. Parade ini dipusatkan di Jalan Cut Nyak Dien digelar malam ke-25 Ramadan 1439 Hijriah tepatnya tanggal 10-12 Juni mendatang.(tya)