PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi Riau bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau akan melakukan penataan ulang terhadap beberapa u-turn yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Hal tersebut dilakukan untuk mengurai kemacetan yang terjadi di lokasi tersebut terutama saat jam-jam sibuk.
Kepala BPJN Riau T Yuliansyah mengatakan, total ada lima u-turn yang akan ditata ulang di sepanjang Jalan Sudirman. Hal tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan pengecekan di lokasi yang kerap terjadi kemacetan khsususnya di lima u-turn.
"Ada lima u-turn yang akan ditata ulang di sepanjang Jalan Sudirman Pekanbaru. Pemilihan lima lokasi itu karena berdasarkan pengamatan, pada lokasi-lokasi itu kerap macet," katanya.
Adapun kelima u-turn tersebut di antaranya yakni, u-turn di depan dealer Mitsubishi, di depan Kantor Camat Bukit Raya, di depan Bapenda Riau, di depan Purna MTQ dan di dekat Jembatan Siak IV. Penataan ulang u-turn tersebut akan menggunakan dana APBN.
"Jadi nanti trotoar yang ada di sekitar u-turn akan dibongkar, dan trotoarnya akan digeser ke atas parit, paritnya ditutup. Akan diperlebarlah," ujarnya.
Karena itu, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan Riau dan juga Kota Pekanbaru. Koordinasi tersebut dilakukan untuk mendesain bagaimana penataan ulang u-turn tersebut.
"Harus benar-benar didesain, jangan sampai nantinya malah memindahkan kemacetan," sebutnya.
Selain di Jalan Sudirman, pihaknya juga akan melakukan penataan ulang pada persimpangan Jalan Garuda Sakti yang juga kerap macet. Di lokasi ini, Pemprov Riau akan melakukan pembebasan lahan di sekitar lokasi, sedangkan BPJN melalui dana APBN yang akan membangun konstruksinya.
"Jadi akan dikerjakan bersama, Pemprov menyelesaikan ganti rugi lahannya. Kemudian dari APBN yang membangun konstruksinya," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, jika Pemprov Riau tahun ini bisa langsung menyelesaikan pembebasan lahan tersebut, maka pihaknya juga akan langsung mengerjakan konstruksinya. Dikarenakan lahan yang diperlukan juga tidak terlalu luas.
"Lahannya hanya perlu sekitar 15 ribu meter persegi saja, kalau sudah dibebaskan bisa langsung kami kerjakan," ujarnya.
Untuk pengerjaan konstruksi, pihaknya akan membuat persimpangan jalan tersebut lebih simetris. Kemudian juga akan ditambahkan lampu lalu lintas atau traffic light.
"Diharapkan dengan seperti itu, arus lalu lintas bisa lebih tertib dan tidak macet lagi terutama pada pagi dan sore hari," sebutnya.
Saat ditanyakan terkait wacana pembangunan flyover disimpang tersebut, ia mengatakan bahwa untuk membangun flyover harus dilakukan bertahap. Dikarenakan memerlukan biaya yang lebih besar dan juga lahan yang lebih luas.
"Kalau untuk jangka panjang, pembangunan flyover tetap akan diusulkan. Untuk saat ini, kita cari solusi jangka pendek terlebih dahulu," ujarnya.(sol)