PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi (Ikafe) Universitas Riau akan dilantik Sabtu, (12/3) besok. Pelantikan dilaksanakan setelah terpilihnya Ketua Pengurus Ikafe Universitas Riau periode 2022-2026 Djonieri melalui musyawarah besar 8 Januari 2022 lalu.
Ketua Panitia Pelantikan Ikafe Universitas Riau Dadang Wahyudi mengungkapkan, pelantikan dan rapat kerja digelar di Lantai 4, Gedung Bank Riau Kepri, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Panitia berencana mengundang Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Riau Sri Indarti, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Riau Wan Muhammad Hasyim dan para ketua alumni seluruh fakultas.
"Panitia terus mematangkan agenda pelantikan. Koordinasi semakin intensif. Semoga acara nanti berjalan sukses," kata Dadang.
Proses pelantikan juga dibarengi penandatanganan nota kesepahaman Ikafe dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Memorandum of Understanding (MOU) tersebut bertujuan untuk membuka kerja sama Ikafe Universitas Riau dengan IAI dalam kegiatan pelatihan akuntansi, perpajakan dan keuangan.
Dadang menambahkan acara juga diisi penyerahan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dan santunan untuk anak yatim. Pelantikan akan ditayangkan secara live streaming. Seluruh peserta diminta mematuhi protokol kesehatan.
"Pelantikan juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi alumni yang sudah lama tidak bertemu. Sekaligus berbagi pengalaman dan saling membantu jika membutuhkan," kata Dadang.
Djonieri terpilih sebagai Ketua Ikafe Universitas Riau dalam mubes 8 Januari 2022. Saat ini, Djonieri menjabat sebagai Direktur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia. Pria kelahiran Kepulauan Riau ini merupakan alumni Fakultas Ekonomi tahun 1994. Djonieri juga pernah bekerja di bank swasta, perusahaan investasi dan Kementerian Keuangan. Djonieri yang dikenal koleganya sebagai "low profile man" melanjutkan pendidikan magister di Belanda dan doktoral di Australia.
"Kita dituntut cepat dalam tugas dan buat keputusan. Intinya, seorang pemimpin harus bisa berpikir cepat," kata Djonieri.(mar)