PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau secara resmi melepas calon jamaah umrah Riau di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Senin (10/1). Ini merupakan keberangkatan perdana setelah keberangkatan ke Tanah Suci ditutup oleh otoritas Arab Saudi sejak pandemi Covid-19.
Kepala Kanwil Kemenag Riau Mahyudin yang langsung melakukan pelepasan kemarin menyebutkan, untuk pemberangkatan perdana 2022 ini yang sekaligus perdana sejak pandemi, diikuti oleh 25 peserta. Dirinya menekankan agar para jamaah menjaga disiplin penerapan protokol kesehatan.
Tidak hanya selama beribadah umrah di Tanah Suci, namun juga saat keberangkatan maupun kepulangan nanti. Mahyudin mewanti-wanti agar jamaah mematuhi semua prokes, termasuk aturan karantina. Apalagi sampai ada terpapar, Mahyudin takut akan berdampak pada keberangkatan umrah jamaah asal Indonesia di masa mendatang.
"Kami berharap protokol kesehatan dijaga dengan baik. Jika tidak nanti ada faktor-faktor yang timbul, jangan-jangan ada yang terpapar nanti. Kalau ada yang terpapar nanti ditutup lagi kan kasian," ungkapnya.
Dibukanya kembali keran umrah bagi jamaah Indonesia ini menurut Mahyudin, harus disyukuri. Karena menurutnya jamaah Indonesia sudah sangat merindukan momen ini karena telah menunggu sekian lama. Dari perhitungan dirinya, sudah dua tahun Indonesia tidak bisa mengirimkan jemaah berangkat umrah sejak pandemi Covid-19.
"Kalau dari hitungan kami, sudah dua tahun tidak memberangkatkan jamaah. Maka kami melihat banyak jamaah tidak sabar dan rindu untuk berangkat ke Tanah Suci. Bahkan di Jakarta itu umrah sudah seperti berangkat haji, tidak pernah umrah dilepas Dirjen Haji," kata Mahyudin.
Maka dirinya kembali berpesan kepada travel umrah untuk menjaga para jamaah akan taat prokes. Mengingat yang berangkat pertama tahun ini hanya 25, dirinya berharap dapat maksimal. Tidak takabur, kata Mahyudin, jumlah itu masih bisa dikelola dan dipantau dengan maksimal hingga jangan sampai ada yang terpapar saat pulang.
Lanjut dia, di Tanah Suci jamaah kemungkinan besar akan dikarantina terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah. Informasi yang didapatkan Kemenag, ada tiga hari ada juga informasinya sampai lima hari. Kebijakan tersebut menurut Mahyudin sangat bergantung dengan otoritas di Arab Saudi. Jenis vaksin yang digunakan jemaah menurut Mahyudin juga sangat berpengaruh pada jumlah hari karantina.
Sementara itu calon jamaah umrah asal Kota Dumai Fatmawati, saat pelepasan kemarin, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Penantiannya untuk berangkat umrah ke Tanah Suci berakhir. Setelah setahun menunggu, akhirnya dirinya dan rombongan jamaah calon umrah lainnya dapat berangkat kemarin.
"Alhamdulillah, tabarakallah. Terharu hari ini (kemarin, red) mudah-mudahan perjalanan kami dipermudah ke Baitullah. Tidak ada halangan, mohon doanya bagi kami semua," sebut Fatmawati di sela-sela pelepasan kemarin di bandara.
Fatmawati berharap, ibadah umrahnya berjalan lancar. Dirinya berharap, untuk trip berikutnya, para calon jamaah umrah lainnya dapat dipermudah, tidak terhalang dan tidak harus menunggu sampai satu tahun.(end)