Sungai Siak Rawan Buaya

Pekanbaru | Jumat, 09 November 2018 - 11:22 WIB

Sungai Siak Rawan Buaya
PASANG SPANDUK: Personel dari BBKSDA Riau memasang spanduk peringatan agar masyarakat berhati-hati saat beraktivitas di Sungai Siak karena sedang rawan buaya, Kamis (8/11/2018).

(RIAUPOS.CO) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memasang plang spanduk imbauan bagi masyarakat yang kerap beraktivitas di tepian Sungai Siak di Pekanbaru. Hal ini, bertujuan untuk mengantisipasi terjadi konflik antara manunisa dengan hewan buaya.

Spanduk dengan ukuran 1 x 1,5 meter itu dipasang oleh enam personel dipimpin langsung Kepala Resort Pekanbaru BBKSDA Riau Jaya Sitorus. Tepatnya di belakang kandang ternak milik warga, Jalan Tanjung Batu, Kecamatan Limapuluh, Kamis (8/11). Pada spanduk tersebut bertuliskan ‘Daerah Rawan Buaya, Hati-hati Beraktivitas di Sungai’.

Baca Juga :Dikira Kayu Ternyata Buaya

Dipasangnya imbauan tersebut, bukan tanpa alasan. Ini menindaklanjuti informasi masyarakat yang diterima BBKSDA Riau terkait kemunculan Buaya di Sungai Siak. Sehingga sempat menghebohkan masyarakat di sekitaran sungai terdalam di Indonesia beberapa waktu lalu.

Kepala Resort Pekanbaru BBKSDA Riau Jaya Sitorus menuturkan, papan peringatan yang dipasang untuk mengingatkan masyarakat agar waspada dan berhati-hati ketika melakukan beraktivitas di Sungai Siak. “Ini bentuk kepedulian kami untuk mengingatkan masyarakat terkait sering munculnya buaya ke permukaan,” ungkap Jaya Sitorus, Kamis (8/11).

Terhadap kemunculan buaya tersebut, lanjut dia, pihaknya telah melakukan penelusuran. Diketahui ada dua ekor buaya muara yang kerap menampakkan diri. Buaya itu sebutnya, merupakan jenis buaya yang terbesar dan sering terlibat konflik dengan manusia.

“Itu buaya muara. Hasil penelusuran kami tidak pernah ketemu. Hanya informasi dari masyarakat,” imbuhnya.

Kepada masyarakat, Jaya mengimbau untuk berhati-hati dalam melakukan pelbagai aktivitas di Sungai Siak. Selain itu, diharapkan masyarakat agar tidak memancing kemunculan hewan predator itu dengan mencuci daging atau jeroan ke sungai. “Kami minta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya,” pungkas Jaya.(yls)

Laporan RIRI RADAM, Limapuluh









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook