PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Business Continuity Plan (BCP) merupakan bagian yang tidak dapat ditinggalkan dari jalannya Bisnis Ketenaga Listrikan yang dikelola oleh PT PJB UBJ O&M PLTU Tenayan. BCP ini bertujuan meningkatkan kesiapan unit dari risiko yang tidak diinginkan dan mempersiapkan proses recovery unit pasca terjadi insiden.
Demikian disampaikan GM PJB PLTU Tenayan Wasito kepada Riau Pos, Rabu (8/8/). Ia menuturkan, kegiatan Business Continuity Plan dimulai dengan Emergency Response Plan, Crysis Management Plan, hingga Business Recovery Plan.
Wasito melanjutkan, PLTU Tenayan telah melaksanakan Simulasi Business Continuity Plan (BCP) pada tanggal 2 Agustus 2018. Simulasi BCP bermula dari kebakaran di Area Conveyor Batu Bara. Kemudian dilakukan upaya pemadaman api oleh Operator Lokal.
Dalam simulasi dibuat skenorio api semakin meluas, pemadamanpun diambil alih oleh Tim PMK PJB Tenayan dan PMK Kota Pekanbaru. Selanjutnya dilakukan evakuasi terhadap korban yang terjebak di area conveyor.
Korban dan seluruh personil di evakuasi menuju Assembly Point. Korban yang terjebak segera ditangani oleh Tim Medis PJB Tenayan. Setelah itu korban yang dinyatakan mengalami cidera berat langsung dibawa Ke Rumah Sakit. "Setelah dinyatakan tidak ada titik api dilokasi kebakaran selanjutnya TIM Recovery melakukan pendataan Asset dan Assesment awal terhadap kondisi peralatan yang mengalami kerusakan," tuturnya bercerita.
Selanjutnya dilakukan Rapat Internal oleh Tim Recovery dan dilakukan Konferensi Press dengan awak Media. TNI dan POLRI pun turut hadir dalam mengamankan PLTU Tenayan.
Simulasi BCP merupakan upaya dalam menjaga Objek Vital Nasional yang ada di Provinsi Riau. "Simulasi ini juga turut mendukung perhelatan ASIAN GAMES 2018 dengan memastikan kesiapan unit dalam menghadapi risik-risiko yang menghambat pasokan listrik disebahagian wilayah Pulau Sumatra,"pungkasnya.
Pelaksanaan simulasi BCP PLTU Tenayan diikuti oleh stakeholder terkait seperti Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, Aparat TNI dan POLRI, Paramedis dari RS, dan berbagai stakeholder lainnya.
Ia berharap, dengan kolaborasi ini dapat mempererat kerjasama dengan stakeholder, terkait dengan penyediaan Energi Listrik di Provinsi Riau pada umumnya. Dan terwujudnya PLTU Tenayan yang Go Green, Go Safety, Go Realiability and effisiensi.(nda)