PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Aksi pengeroyokan oleh kelompok anak muda bermotor marak terjadi di Kota Pekanbaru dalam sepekan ini mulai mengkhawatirkan masyarakat. Untuk memberikan rasa aman dan mencegah terjadinya tindak kejahatan, tim gabungan Polresta Pekanbaru kembali menggelar patroli preventive strike ke sejumlah titik rawan di Kota Pekanbaru.
Patroli digelar mulai Selasa (7/6) pukul 23.30 WIB malam hingga Rabu (8/6) dini hari. Dari kegiatan patroli tersebut, tim mengamankan 15 unit kendaraan beserta pemiliknya.
Pada malam itu, tim gabungan Satreskrim, Satlantas dan sejumlah satuan lainnya dari Polresta Pekanbaru bergerak dari Mapolresta menuju ke sejumlah lokasi di kawasan Rumbai. Titik pertama patroli, tim memeriksa kawasan Stadion Rumbai. Di sini, nihil dari perkumpulan sepeda motor.
Kemudian iring-iringan kecil tanpa sirine ini menyasar bundaran eks Chevron. Di sini juga tidak ada terlihat pemuda yang berkumpul menggu-nakan kendaraan.
Baru ketika mendekati badan Jembatan Siak IV, sejumlah kendaraan melaju melawan arus menuju arah Rumbai, bermaksud melarikan diri dari petugas. Namun puluhan kendaraan lain yang masih terparkir di atas jembatan tidak berkutik.
Tim langsung melakukan pemeriksaan. Sebanyak 15 unit kendaraan beserta pengendara berusia muda diamankan untuk pendataan, karena tidak dapat menunjukkan surat-surat resmi. Beberapa kendaraan juga diangkut karena menggunakan knalpot brong.
Jumlah yang diamankan jauh berkurang, karena jajaran Polsek sebelumnya juga sudah melakukan patroli serupa di wilayah hukum masing-masing.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan didampingi Kasat Lantas Kompol Angga Wahyu Prihantoro menjelaskan, patroli ini merupakan langkah pencegahan guna mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas. Kegiatan serupa akan terus dilakukan hingga segala potensi ancaman kamtibmas hilang.
"Sesuai perintah Kapolresta malam ini (kemarin, red) kami kembali menggelar patroli preventive strike untuk mencegah potensi gangguan kamtibmas, terutama dari kelompok bermotor yang berpotensi mengganggu kamtibmas," kata Andrie.
Andrie mengimbau kepada para pemuda dan masyarakat umumnya, agar menjauhkan diri dari berkumpul pada jam-jam yang harusnya menjadi waktu istirahat.
Dirinya juga berharap masyarakat, terutama orang tua dapat mengambil peran aktif melakukan pencegahan gangguan kamtibmas. Caranya dengan mencegah para remaja berkeluyuran di luar rumah sampai lewat tengah malam.(end)
Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru