PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Setelah dilantik, pengurus Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Provinsi Riau langsung menggelar rapat kerja (Raker) di aula Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Ahad (8/3). Raker tersebut diikuti seluruh pengurus dan menghasilkan beberapa program kegiatan, di antaranya menyiapkan perkampungan belia di Kabupaten Siak, tepatnya di Kecamatan Tualang.
Raker yang dibuka oleh Ketua Umum DMDI Riau, Datuk Ir Ajis dan dipimpin Sekretaris Umum (Sekum) Datuk H Taslim Prawira MA didampingi Ketua I, Abu Kasim SAg berlangsung lancar. Dari tiga komisi yang dibagi untuk membahas program kerja ditambah 1 komisi membahas tentang Sekretariat DMDI Riau.
"Kami mengharapkan hasil sidang komisi-komisi yang sudah diplenokan, hendaknya menjadi perhatian semua pengurus, khususnya biro-biro yang mengusulkan program tersebut. Kami tidak ingin hasil Raker ini hanya sekadar Raker, namun harus direalisasikan. Karena kami ingin program kami ini nyata dan dirasakan masyarakat Melayu di Riau," ujar Ketua Umum DMDI Riau, Datuk Ir Ajis kepda Riau Pos, Ahad (8/3).
Ia menyebutkan, program yang harus dijalankan dalam waktu dekat dan sesuai rekomendasi dari Raker DMDI ini adalah program perkampungan yang dilaksanakan di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak yang akan dilangsungkan pada akhir Juni 2020. Sedangkan program lain, pihaknya akan menghadiri konvensen di Kamboja dan akan menyampaikan kegiatan dan program DMDI internasional.
Ajis juga menjelaskan, dari beberapa biro yang ada dalam kepengurus DMDI Riau ini, ada biro yang secara rutin menggelar kegiatan yakni biro pemuda. Pada biro ini nanti akan menyelenggarakan kegiatan perkampungan dan juga kegiatan pertukaran pemuda.
"Kami juga akan melakukan kerja sama antar perguruan tinggi yang ada di negara-negara yang tergabung dalam DMDI. Tentunya ini untuk membantu anak-anak Melayu agar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di luar negeri agara lebih mudah," ujarnya.
Tentunya kata Ajis, ini sudah masuk dalam program bagian biro pendirikan. Program ini akan direalisasikan dalam jangka waktu menengah dan akan dimulai pada tahun 2020. Dengan adanya kerja sama ini akan memudahkan anak-anak Melayu yang ada di Riau ini untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang mereka inginkan di luar negeri.
"Kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya Pemerintah Provinsi Riau untuk mendukung program kami ini dapat berjalan dengan baik. Karena kegiatan yang kami rancang ini juga untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Melayu Riau," ungkapnya.(ksm)