PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Iven Tour de Siak diklaim membawa banyak dampak positif bagi Kota Pekanbaru. Untuk itu, Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berharap agar Kota Pekanbaru dilibatkan kembali dalam pelaksanaan iven internasional.
Dampak positif penyelenggaraan iven internasional di Pekanbaru kata Muflihun, mulai dari membangkitkan ekonomi hingga promosi daerah. Dia berharap kepada Pemerintah Provinsi Riau bisa kembali menggelar kegiatan tersebut guna kemajuan daerah.
''Kita tentu berharap kepada Bapak Gubernur. Karena Bapak Gubernur juga fokus untuk Tour de Siak ini. Mudah-mudahan kembali bisa digelar di Kota Pekanbaru,'' kata Muflihun, Rabu (7/12).
Menurutnya, untuk iven tersebut perlu dibantu oleh pemerintah provinsi. Karena jika pemerintah kota yang melakukan sendiri tidak akan mampu. Selain dari segi anggaran juga diperlukan dukungan semua pihak demi berjalannya acara.
''Tahun depan, kalau untuk Kota Pekanbaru belum ada (iven, red). Karena hari ini kita juga masih perlu anggaran yang besar untuk menormalkan APBD kota. Jadi harapan kita tentu ke Pak Gubernur,'' terangnya.
Muflihun mengungkapkan, iven Tour de Siak dinilai mampu mendorong kebangkitan perekonomian karena Kota pekanbaru menjadi salah satu lokasi diselenggarakannya ivent berskala internasional tersebut.
Dengan banyaknya orang yang datang ke acara Tour de Siak di Pekanbaru baik itu penonton ataupun peserta, maka akan menggerakkan roda perekonomian.
Hotel-hotel di Pekanbaru otomatis akan terisi. Tingkat okupansi hotel juga tentu akan meningkat. Belum lagi mereka pasti berbelanja juga di Pekanbaru.
''Tak hanya itu saja, biasanya orang yang datang ke suatu daerah pasti akan mencari oleh-oleh. Ini momentum juga bagi Pekanbaru untuk mengenalkan beragam jajanan ataupun oleh-oleh khas Pekanbaru,'' jelasnya lagi.
Tak hanya dari segi ekonomi, Tour de Siak ini juga membawa dampak baik bagi perbaikan infrastruktur kota. Dengan adanya acara ini, rute-rute lintasan akan diperbaiki sehingga infrastruktur di Pekanbaru akan semakin baik.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru