Hewan Kurban Wajib Miliki Dokumen Kesehatan

Pekanbaru | Kamis, 08 Juni 2023 - 08:34 WIB

Hewan Kurban Wajib Miliki Dokumen Kesehatan
Pemilik memberi makan sapi yang berada di Jalan Hang Tuah, Pekanbaru, Rabu (7/6/2023). Menjelang Hari Raya Iduladha 1444 H, penjual diimbau melengkapi dokumen kesehatan hewan kurban. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mengantisipasi adanya penyebaran penyakit dan hewan kurban yang tidak sehat saat dijual kepada masyarakat, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru menegaskan agar setiap hewan kurban yang masuk Kota Pekanbaru wajib memiliki dokumen kesehatan.

Kepala Distankan Kota Pekanbaru Muhammad Firdaus menjelaskan, ini diperlukan untuk mencegah penularan penyakit terhadap hewan kurban jelang Iduladha 1444 H.


"Nantinya akan ada tim, yang bakal memeriksa administrasi atau dokumen pengangkutan hewan kurban. Baik izin keluar dari daerah asal maupun izin masuk ke Pekanbaru," katanya, Rabu (7/6).

Pemeriksaan ini juga untuk memastikan bahwa hewan kurban itu sudah mendapat vaksinasi. Pihaknya tidak cuma memeriksa secara administrasi hewan kurban tapi juga dari segi klinis.

"Ini penekanan kita terhadap pemeriksaan hewan kurban jelang Iduladha agar kondisi hewan kurban yang dijual dalam keadaan sehat," katanya.

Lanjut Firdaus, serangkaian pemeriksaan ini, untuk mengantisipasi adanya penyakit menular pada hewan kurban. Namun ia memastikan hingga saat ini tidak ada sapi atau kerbau yang mengalami penyakit mulut dan kuku di Kota Pekanbaru.

"Tim di lapangan sudah melakukan upaya vaksinasi PMK hewan ternak oleh insan peternakan dan dokter hewan. Hasilnya terlihat, sampai saat ini belum ada kasus PMK di Pekanbaru," ungkapnya.

Dirinya mengaku sudah melakukan rapat internal untuk memeriksa lokasi penampungan hewan kurban. Mereka juga bakal melakukan pengawasan hingga ke masjid atau musala yang menyelenggarakan kurban.

Jumlah hewan kurban di Pekanbaru bakal mengalami kenaikan pada tahun ini. Ia menyebut, pada tahun lalu terdap 9.000 ekor hewan kurban berupa sapi dan kambing. "Tahun ini kemungkinan ada kenaikan mencapai 10 persen," tuturnya.(ayi)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook