600 KK di Rumbai Timur Terdampak Banjir

Pekanbaru | Jumat, 07 Oktober 2022 - 08:54 WIB

600 KK di Rumbai Timur Terdampak Banjir
Camat Rumbai Timur Syamsudin (tengah) bersama anggota BPBD Pekanbaru turun di lokasi banjir di Kelurahan Limbungan, Senin (3/10/2022) malam. (HUMAS KECAMATAN RUMBAI TIMUR UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Banjir tak hanya merendam wilayah Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Bukit Raya. Tapi juga di Kecamatan Rumbai Timur, Selasa (4/10) lalu. Lebih kurang 600 rumah terkena dampak banjir di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Limbungan dan Kelurahan Lembah Sari.

Camat Rumbai Timur Syamsudin menyebutkan, pihaknya sudah mengecek ke lokasi warga yang terdampak banjir. Bersama lurah dan perangkat lainnya, serta anggota BPBD Pekanbaru, Bhabinkamtibmas, dan juga aparat lainnya turun langsung ke lokasi banjir tersebut.


"Ada sekitar 600 KK di Limbungan dan Lembah Sari yang terendam banjir saat hujan lebat kemarin. Saat itu juga, kita evakuasi bersama BPBD," kata Syamsudin, Kamis (6/10).

Dengan kondisi cuaca yang belum menunjukkan tanda akan cerah, Syamsudin mengimbau kepada semua warganya, untuk waspada. Terutama di Kelurahan Limbungan dan Lembah Sari, yang menjadi langganan banjir.

Disebutkannya, dari hasil temuannya, penyebab terjadinya banjir di wilayah tersebut, karena paritnya tak berfungsi. Tidak hanya itu, penyebab lain ialah, banyak sampah di dalam parit tersebut.

Berangkat dari persoalan ini, dan tak ingin persoalan banjir ini berlarut-larut, dirinya menyikapi dengan melayangkan surat ke Dinas PUPR Pekanbaru, agar bisa menurunkan alat berat, menormalisasi parit-parit yang tersumbat.

"Selain itu, kami juga mengimbau masyarakat, agar melaksanakan gotong royong di lingkungannya. Karena dengan begitu, bisa meminimalisir titik-titik banjir," katanya.  Mendapati keluhan warga soal banjir di Kecamatan Rumbai ini, anggota DPRD Kota Pekanbaru Wan Agusti SH MH meminta Pemko Pekanbaru, Pemprov Riau, maupun Balai Kementerian PUPR, turun ke titik-titik banjir di Kota Pekanbaru ini.

Hanya dengan sinergisitas, titik-titik banjir bisa diminimalisir. Terutama turun di titik-titik yang terparah, seperti di Limbungan dan Lembah Sari Rumbai Timur, dan daerah lainnya.

"Masalah banjir ini berpotensi akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan, seperti korban nyawa dan materi yang cukup banyak. Jika perlu, standby kan petugas di wilayah tersebut," tegasnya.

Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru ini juga meminta Dinas PUPR segera menormalisasi parit-parit yang tersumbat, di wilayah banjirnya cukup parah. "Kejadian banjir beberapa hari ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Terutama pemerintah, agar benar-benar mengalokasikan anggaran yang maksimal untuk penanganan banjir di Kota Pekanbaru. Apalagi Kota Pekanbaru sudah punya masterplan penanganan banjir. Jadi, laksanakan lah," harapnya.

Jangan Malu Lobi Provinsi dan Pusat Mengatasi bencana banjir yang terjadi di Kota Pekanbaru, harus didukung oleh banyak pihak. Tidak hanya dengan menyadarkan masyarakat saja, akan tetapi lobi-lobi perusahaan dan pelaku usaha yang ada di Pekanbaru. Termasuk juga melobi dukungan pemerintah provinsi selaku induk dari pemerintahan kabupaten/kota se-Riau.

“"Kami minta intensitas Pj Wako Pekanbaru melakukan komunikasi dan lobi-lobi ke orang tua kita, Gubernur Riau, Pak Syamsuar dalam mengatasi banjir Kota Pekanbaru yang sudah lebih kurang 20 tahun terjadi dan belum ada solusi ini," saran Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri kepada wartawan, kemarin.

Ditambahkan politisi Demokrat ini, tentunya untuk menarik banyak dukungan dari provinsi untuk penanganan banjir kota Pekanbaru. Karena menyelesaikan masalah banjir ini bukan persoalan mudah, dan tidak bisa hanya di lakukan oleh Pemko Pekanbaru sendirian.

Menyinggung persoalan banjir saat ini, diungkap Azwendi terjadi disebabkan oleh banyak faktor. Tidak hanya faktor alam, akan tetapi juga faktor manusia. Alam tetapi yang dilakukan saat ini sama-sama mencari solusi.

"Saat ini bukan waktunya kita mencari siapa yang salah dalam persoalan banjir ini. Tetapi bagaimana mencari solusi dan mengatasi persoalan banjir dengan program yang ada di provinsi, dan samakan dengan program yang dilakukan pemko," ujarnya lagi.


Sebagai ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru dinilainya wajar mendapatkan anggaran besar dari Pemerintah Provinsi Riau. Hanya saja tinggal bagaimana Pemko bisa melobinya. "Dengan apa yang sudah dilakukan Pemprov Riau, kita juga patut mengapresiasinya. Banyak program-program Kota Pekanbaru yang disentuh oleh APBD Provinsi dan berharap kedepannya lebih ditingkatkan lagi," harap Azwendi.

Dia juga menyebutkan,  penanganan banjir, sampah serta perbaikan jalan rusak menjadi program prioritas Pj Wali Kota Pekanbaru. "Dalam RAPBD 2023 nanti, anggaran untuk penanganan banjir menjadi prioritas Pj Wali Kota Pekanbaru. Ini tentu akan kita dukung lewat penganggarannya," tutup Azwendi.

Waspadai Banjir Susulan Sementara itu, Kepala BPBD Kota Pekanbaru Zarman Candra, Kamis (6/10) dalam beberapa hari terakhir, intensitas curah hujan di Kota Pekanbaru cukup tinggi, sehingga BPBD Kota Pekanbaru menyiagakan personel dan peralatan evakuasi. Ini untuk digunakan dalam proses evakuasi masyarakat yang berada di kawasan terdampak banjir.

"Alhamdulillah sudah surut semua, baik itu di Perumahan Witayu Rumbai dan di perumahan di sekitaran Kecamatan Bukit Raya dan titik lainnya," kata dia.

Meskipun saat ini volume air yang merendam pemukiman warga telah berkurang, namun pihaknya masih tetap menempatkan perahu karet dan tenda penampungan di pemukiman yang terdampak banjir sebagai langkah mengantisipasi terjadinya banjir susulan.

"Mari kita sama-sama menjaga lingkungan kita dan berdoa semoga curah hujan tidak lebat, sehingga In Sya Allah kita semua bisa terhindar dari bencana banjir yang sempat terjadi beberapa waktu lalu," ujarnya.(ayi)

Laporan AGUSTIAR, Rumbai Timur
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook