PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perlahan, angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru terus menunjukkan penambahan. Total jumlah kasus aktif saat ini mencapai 316 orang.
Terakhir, Sabtu (5/2) lalu terjadi penambahan mencapai 50 kasus. Data dari Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Pekanbaru, mayoritas pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri dan isolasi di fasilitas isolasi terpusat (isoter).
Mereka yang menjalani isolasi mandiri dan isoter jumlahnya mencapai 287 orang. Sedangkan yang menjalani isolasi di rumah sakit sebanyak 29 orang.
"Kami telah menyiagakan fasilitas kesehatan dan obat-obatan jika sewaktu waktu terjadi lonjakan kasus. Ada peningkatan kasus selama Februari ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldi Saragih, Ahad (6/2).
Menurutnya, saat ini tidak ada kasus dengan gejala berat atau mengkhawatirkan. Ia juga memastikan bahwa rumah sakit sudah menyiagakan ruang isolasi.
Satgas juga menyiagakan ruang isoter yang berada di fasilitas milik pemerintah kota maupun Pemerintah Provinsi Riau. Ia menegaskan bahwa seluruh fasilitas kesehatan disiagakan untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19.
Petugas kesehatan di rumah sakit juga siaga di fasilitas kesehatan yang terdapat ruang isolasi khusus bagi pasien Covid-19. Tim satgas menyiapkan sarana, fasilitas pendukung dan petugas untuk antisipasi kenaikan kasus.
"Kita berharap nantinya tidak mengalami kenaikan kasus, apalagi cukup banyak penyebaran kasus varian Omicron di sejumlah daerah," pungkasnya.
Hadapi Gelombang Lanjutan dengan Tuntaskan Vaksinasi
Dalam pada itu, di Kota Pekanbaru saat ini total sebanyak 817.040 orang telah mendapat suntikan vaksin. Vaksinasi merupakan salah tonggak penting mengantisipasi gelombang lanjutan Covid-19 di samping penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Jumlah masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi tersebut berada di angka 109,2 persen dari target sasaran. Percepatan vaksinasi Covid-19 adalah upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldi Saragih mengatakan, vaksinasi sebagai persiapan dalam menghadapi gelombang lanjutan Covid-19. Karena ahli epidemiologi memprediksi lonjakan kasus kembali meningkat pada akhir bulan Februari hingga Maret 2022.
"Karena untuk pencegahan Covid-19 ini, bukan hanya protokol kesehatan yang perlu dijalankan. Tapi vaksinasi juga harus kita tuntaskan," kata Zaini, Ahad (6/2).
Menurutnya, untuk ketersediaan vaksin saat ini masih mencukupi. Pekanbaru baru saja mendapat alokasi vaksin sebanyak 32.000 dosis dari Kementerian Kesehatan RI. Vaksin digunakan untuk pemberian pada kelompok anak usia enam hingga 11 tahun dan warga lanjut usia (lansia).
Sementara, hingga saat ini sudah 33.601 lansia mendapat suntik vaksin atau 63,7 persen dari target. Kemudian untuk usia 17 - 59 tahun sudah 637.623 orang mendapatkan suntikan vaksin atau 106,2 persen dari target.
Untuk usia 12-17 tahun sudah 101.161 orang mendapat suntikan vaksin. Lalu untuk anak 6 - 11 tahun sebanyak 44.655 orang mendapat suntikan vaksin atau 43,3 persen dari target.
"Angka kasus konfirmasi positif kita cenderung mulai meningkat. Ada yang memiliki gejala sedang dan gejala ringan yang di rawat di isoter maupun isolasi mandiri. Sampai saat ini laporan yang kami terima belum ada gejala yang berat maupun mematikan," terangnya.
Selain percepatan vaksinasi, pemerintah kota juga mengantisipasi lonjakan kasus covid dengan mempersiapkan ketersediaan obat-obatan Covid-19. Selain itu juga kembali menyiagakan isolasi terpusat di sejumlah fasilitas pemerintah.
"Semua fasilitas sudah stanby apabila terjadi lonjakan kasus. Semoga tidak terjadi kenaikan kasus. Karena kita ketahui saat ini Indonesia mulai alami peningkatan kasus ditandai adanya varian Omicron," pungkasnya.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru