PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yakni PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan di sekitar area operasi mereka. Seperti melakukan penghijauan berupa penanaman pohon di SMAN Olahraga SKO Provinsi Riau yang dirangkai dalam acara Hulu Migas Zetizen Riau Pos Goes to School 2023, Selasa (3/10).
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengatakan, pihaknya juga memiliki program penanaman pohon industri hulu migas untuk negeri “Satu Pohon Berjuta Manfaat”, sebagai bagian dari komitmen industri hulu migas untuk dapat menanam dua juta pohon pada tahun 2023, yang terdiri dari rehabilitasi daerah aliran sungai dan pemulihan lahan sebesar 1,2 juta pohon dan 800 ribu pohon dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dan program lainnya.
“Komitmen penanaman hulu migas ini terus meningkat dari SKK Migas dan KKKS Komitmen Jaga Lingkungan dengan Penanaman Pohon ujar Rikky.
Dijelaskan Rikky, pencapaian penanaman pohon Perwakilan Sumbagut melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) sampai akhir September 2023 telah mencapai 87,5 persen dari target 70.825 batang pohon sedangkan untuk program rehabilitasi DAS pencapaiannya 90,3 persen dari target 174.900 batang pohon.
Adapun jenis pohon yang ditanam meliputi pinang, bambu, kelapa, ketapang, tabe buya, mahoni, nyamplung, matoa, mangrove,sengon, kelat, pulai, meranti, bintangor, bintaro, jelutung, bayur, durian, petai dan jengkol.
“Kegiatan serupa akan dilaksanakan di wilayah perwakilan SKK Migas lainnya sebagai bukti keberpihakan industri hulu migas terhadap pelestarian lingkungan dan mendukung program low carbon initiative,” sebut Rikky.
Analyst Corporate Affairs Field PHR Benny Ibrahim mengatakan, untuk kegiatan penghijauan di PT PHR khususnya di wilayah kerja Rokan sendiri pihaknya sudah memiliki program khusus. Mulai dari penanaman pohon di area-area yang sudah ditentukan, baik di area Rumbai Camp dan area operasi lainnya.
“Selain itu, kami juga punya fasilitas yang sudah dibangun bersama tim dari Universitas Lancang Kuning (Unilak) yakni membentuk Ekoriparian yang berupa taman yang dibangun untuk men-support ekosistem setempat agar lebih terjaga,” katanya.
Selain di Unilak, pihaknya juga melaksanakan kegiatan yang sama di Universitas Muhammadiyah Riau. Pihaknya berharap kegiatan penghijauan ini bisa terus berkembang dan dinikmati masyarakat.
“Tentunya tidak hanya masyarakat yang ada di wilayah kerja operasi namun juga masyarakat Riau pada umumnya,” sebutnya.
Pemilihan lokasi kampus untuk pembangunan Ekoriparian, menurutnya karena berdasarkan analisa dari tim, lokasi tersebut dekat dengan wilayah yang cukup banyak sumber polusi. Karena itu pihaknya mencoba membangun sistem yang dapat membantu memperbaiki kondisi lingkungan.
“Sementara untuk dil ingkungan sekolah, kami juga sudah memiliki program untuk pendampingan Adiwiyata, yang juga merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mudah-mudahan program penghijauan ini dapat terus berjalan untuk turut menjaga lingkungan,” harapnya.(hen/sol)
