PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 50 mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan jenjang magister atau S2 di luar negeri, tahun ini tidak bisa mendapatkan beasiswa. Pasalnya, terdapat kendala dalam penyaluran beasiswa luar negeri tersebut.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur mengatakan, kendala penyaluran beasiswa tersebut dikarenakan persoalan MoU atau kerja sama dengan perguruan tinggi bersangkutan. Hal tersebut juga akibat pandemi Covid-19.
"Dasar pemberian beasiswa tersebut adalah MoU. Namun karena ada pandemi Covid-19, MoU dengan perguruan tinggi tempat kuliah 50 mahasiswa tersebut tidak bisa dilakukan," katanya.
Dipaparkan Zulkifli, 50 mahasiswa S2 penerima beasiswa luar negeri dari Pemprov Riau itu terdiri 10 orang kuliah di Kairo, Mesir. Kemudian 20 orang kuliah di Universitas Malaya Malaysia dan 20 orang di Universitas Kebangsaan Malaysia.
"Karena pandemi Covid-19, tim tidak bisa ke Kairo dan Malaysia untuk melaksanakan MoU antara Pemprov Riau dengan perguruan tinggi bersangkutan," ujarnya.
Zulkifli mengakui, untuk dana beasiswa luar negeri itu sudah dianggarkan. Namun karena dasar pembayaran beasiswa harus ada MoU, maka beasiswa tidak bisa dilaksanakan.
"Kondisi ini sudah kami laporkan ke Pak Gubernur, dan beliau memahami aturan itu. Kalau tidak ada MoU bagaimana mau mencairkan anggarannya," sebut Zulkifli.
Untuk diketahui, anggaran untuk beasiswa luar negeri sebesar Rp2,577 miliar yang dialokasikan di APBD Riau 2021. Anggaran Rp2,577 miliar itu dengan rincian untuk S2 Kairo angkatan 2020 sebanyak 10 orang dengan total beasiswa Rp250 juta.
Kemudian S2 Universitas Malaya angkatan 2020 sebanyak 10 orang dengan anggaran beasiswa Rp834 juta, dan angkatan 2021 ada 10 orang sebesar Rp424 juta.
Sedangkan Universitas Kebangsaan Malaysia untuk angkatan 2020 ada 10 orang dengan total beasiswa Rp712 juta, dan angkatan 2021 ada 10 orang sebesar Rp356 juta.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru