Masyarakat Tetap Tolak SDN 01 Dijadikan Pasar

Pekanbaru | Selasa, 04 Januari 2022 - 09:14 WIB

Masyarakat Tetap Tolak SDN 01 Dijadikan Pasar
Massa mendatangi Kantor DPRD Pekanbaru  menggelar aksi menolak rencana Pemko Pekanbaru yang akan mengalihfung-sikan gedung SDN 01 Pekanbaru menjadi pasar,  Senin (3/1/2022). (AGUSTIAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - RENCANA Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk mengalihfungsikan gedung SDN 01 Pekanbaru di Jalan Ahmad Yani menjadi pasar terus mendapat penolakan. Massa yang terdiri gabungan dari Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan, mahasiswa gabungan Himpunan Mahasiswa dan Pelajaran Pekanbaru (Hipemaru), para wali murid SDN 01, dan juga murid-murid SDN 01 menggelar aksi penolakan, Senin (3/1).

Massa mendatangi Kantor DPRD Kota Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman sekitar pukul 14.15 WIB. Massa menolak alih fungsi sekolah yang akan dijadikan bisnis pasar yang dinilai tidak memberi manfaat besar bagi masyarakat Pekanbaru. 


Aksi yang berlangsung lebih kurang satu jam tersebut mendapat pengamanan dari personel Polresta Pekan­baru. Dua anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Komisi III yaitu Pangkat Purba (Fraksi Demokrat) dan Suherman (Fraksi Hanura) menyambut kedatangan massa. Kedua wakil rakyat itu langsung diajak untuk ikut bersama masyarakat menolak rencana pemko tersebut dan tetap mempertahankan salah satu SD tertua di Pekanbaru. 

Massa datang dengan fasilitas mobil pickup yang dilengkapi pengeras suara. Mereka juga membentangkan tiga spanduk penolakan yang dihadapkan kepada wakil rakyat yang menyambut aksi.

"Kami minta kepada anggota DPRD untuk dapat memfasilitasi penolakan jni supaya rencana dijadikan pasar dibatalkan,’’ kata perwakilan wali murid dalam orasinya. 

Dalam orasi yang dilakukan bergiliran oleh para demonstran lewat pengeras suara itu, disebutkan masyarakat menyangkal jika disebutkan terganggu dengan keberadaan pasar yang berdekatan dengan SD.

"Kami tidak ada merasakan tidak nyaman. Pak dewan tolong dukung kami, cabut alih fungsi sekolah jadi pasar ini, Pak," ujar perwakilan wali murid lainnya. 

Ada pun tulisan spanduk yang menjadi perhatian, yaitu "Jangan Jual Sekolah Kami Pak,..".  Lalu ada spanduk yang bertuliskan, dari Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan, menuliskan pesan, "Tamaknya dan rakusnya penguasa, katanya madani. Bacot!". Lalu spanduk lain bertuliskan, "Kami Ingin Sekolah Pak!! " 

"Kami ingin selamatkan SDN 01 ini. Rencana ini pun tidak ada sosialisasi kepada para guru dan wali murid. Ini aneh," kata Ketua Komite SDN 01 Pekanbaru, Syafrial Alidin yang juga ikut dalam aksi ini. 

Ada juga suara yang meminta jangan sampai adik-adiknya tidak bisa sekolah hanya karena kepentingan pemko ini. "Tolong dengarkan suara kami, Pak. Tolong wahai pemimpin dan wakil kami di DPRD. Jangan jual sekolah kami, Pak," teriak para demonstran lewat pengeras suara. 

Sementara seorang perwakilan murid SDN 01 mengatakan dirinya bersama murid-murid lainnya datang ke DPRD Pekanbaru bukan karena dipaksa. Tapi karena mereka ingin tetap bisa sekolah di SDN 01 di Jalan Ahmad Yani. 

"Kami tak mau pindah, biarkan kami sekolah di situ. Kami nyaman dan nggak pernah terganggu suasana pasar," katanya. 

Sementara itu, koordinator aksi Muhammad Ikram mengatakan, aksi ini dilakukan menyikapi rencana Wali Kota Pekanbaru mengalihfungsikan SDN 01 untuk pengembangan bisnis Pasar Kodim atau Pasar Senapelan. Mereka menolakkarena membandingkan dari alih fungsi lahan sekolah yang pernah dilakukan Pemko Pekanbaru pada 2016 lalu. Di mana, bangunan sekolah saat itu juga dijadikan pasar (Pasar Higienis) namun tidak berjalan dan tidak memiliki nilai manfaat. 

Ikram menambahkan, aksi menyelamatkan SDN 01 Pekanbaru ini karena mereka tidak ingin nasib yang sama dengan sebelumnya. Aksi ini lebih kepada menolak untuk dialihfungsikan menjadi lahan Pasar Senapelan.

’’Dan kami menyuarakan hati masyarakat ke DPRD Kota Pekanbaru, khususnya dunia pendidikan. Kami sangat, dan sangat menolak rencana ini. Karena tidak akan ada nilai manfaatnya dan terbukti dari yang sudah dilakukan jauh sebelumnya,’’ kata Ikram. 

Maka dari itu, apapun rencananya dia meminta kepada wali kota mengevaluasi kembali rencana itu termasuk evaluasi dinas pendidikan yang sama sekali tidak memihak kepada masyarakat, lalu meminta SDN 01 tetap difungsikan sebagai tempat bersekolah. 

Aksi yang dilakukan dan surat pernyataan yang sudah di terima oleh perwakilan DPRD, anggota Komisi III, Pangkat Purba dari Fraksi Demokrat, dan juga Suherman dari Fraksi Hanura, untuk mengawal aspirasi yang sudah disampaikan  saat aksi, dan juga menjadi fasilitator kepada Pemko Pekanbaru . 

"Kami hanya ingin melihat SDN 01 kembali dijadikan tempat adik-adik kami belajar seperti biasa, dan jangan jual sekolah itu untuk kepentingan bisnis," tuturnya.

Sedangkan anggota DPRD Pekanbaru Pangkat Purba SH merespon positif tuntutan para demonstran. Menurutnya, apa yang disampaikan wali murid ini, sangat masuk akal dan harus dicarikan solusi terbaik.’’

Murid-murid SDN 01 juga anak-anak kami. Makanya, tuntutan ini secepatnya akan kami tindaklanjuti. Beri kami waktu untuk memanggil Disdik," katanya. 

Setelah adanya jawaban dari anggota DPRD Pekanbaru ini, rombongan wali murid dan siswa-siswi, serta para mahasiswa akhirnya membubarkan diri. Meski sebelumnya mahasiswa meminta jawaban dari aksi ini 3x24 jam.

Sebelumnya, Komisi III DPRD Pekanbaru sudah menggelar hearing dengan Disdik Pekanbaru terkait alih fungsi SDN 01 Pekanbaru ini pada Selasa (28/12/2021) lalu. Hasilnya, Komisi III minta Disdik tidak terburu-buru mengalihfungsikan sekolah yang berada di Jalan Ahmad Yani tersebut menjadi pasar.

’’Aktivitas belajar tidak boleh terhenti, dan sekolah harus tetap berjalan. Kalau dibilang pemerintah pasar itu bau busuk, dan menggangu, maka kita minta bagaimana supaya tidak ada bau dan tidak mengganggu aktivitas belajar," kata anggota Komisi III Suherman usai menyambut aksi masa kemarin. 

Ke depan, disampaikan Suherman, pihaknya akan memanggil kembali Dinas Pendidikan, tokoh masyarakat, perwakilan mahasiswa aksi dan wali murid mendudukkan rencana pemko ini. "Secepatnya kami akan panggil hearing kembali," ujarnya.

Wako Harap Wali Murid Mengerti

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT berharap wali murid bisa mengerti dan tidak mempolemikkan alih fungsi SD Negeri 01 Senapelan menjadi pasar. Karena, jumlah murid di sana saat ini sudah tidak proporsional dan pemindahan pun dilakukan tidak jauh dari sekolah asal.

Wako, Kamis (30/12)  mengimbau orang tua wali murid untuk memahami kebijakan dari pemerintah kota. Ia mengaku bakal memberikan sekolah terbaik bagi anak-anak yang terpaksa pindah dari sekolah itu. "Makanya jangan khawatir, karena dari segi wilayah, tempat belajar hanya bergeser beberapa ratus meter saja," kata dia. 

Wako berharap orang tua bisa memahami dan mendukung kebijakan pemerintah kota. Ia menilai alih fungsi lahan dan bangunan sekolah itu sudah melalui kajian yang menyeluruh dengan pertimbangan banyak hal.

Dirinya menjelaskan bahwa nantinya murid bakal pindah ke sekolah yang tidak jauh dari sekolahnya saat ini. Mereka bisa pindah ke sekolah yang jaraknya hanya beberapa ratus meter saja dari sekolah di Jalan Ahmad Yani tersebut. "Jarak sekolah tempat mereka bergabung belajar nanti, jaraknya hanya 200 hingga 300 meter saja dari sana," imbuhnya. 

Menurutnya, alih fungsi bangunan dan lahan sekolah itu juga mempertimbangkan jumlah murid yang belajar di sana. Ia menilai jumlahnya tidak lagi proporsional karena terlalu sedikit. Kondisi serupa juga terjadi di sekolah terdekatnya. "Nanti kalau tidak dua-duanya sedikit. Di sini sedikit, di sini sedikit. Kita buka dua-duanya, dua-duanya tidak efektif," paparnya.

Sementara, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru H Muhammad Jamil MAg MSi  menegaskan, pembahasan terhadap rencana ini dilakukan bersama Disdik  Pekanbaru. Pembahasan terkait rencana alih fungsi bangunan dan lahan sekolah itu. "Nanti kita rapatkan bersama, kemarin sudah saya panggil disdik. Ini harus kita rapatkan bersama-sama," kata dia. 

Menurutnya, dinas pendidikan akan menentukan sekolah bagi murid di sekolah itu. Siswa akan belajar di sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya. "Begitu juga guru, nantinya bakal mengajar di sekolah  terdekat dari rumahnya," urainya. 

Disdik diminta menyusun lokasi sekolah pengganti bagi guru dan murid sesuai dengan tempat tinggalnya. Karena itu Sekdako mengimbau agar orangtua murid tidak khawatir. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kita hanya menata. Kita bakal membuat murid lebih nyaman saat berada di sekolah baru," tuturnya.(yls)

Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook