PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar syukuran Hari Jadi Polisi Air dan Udara (Polairud) ke-73, Jumat (1/12). Bertempat di di Aula Tribrata Lantai 5, Gedung Mapolda Riau, Kegiatan ini dipimpin Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal serta dihadiri oleh Ketua Bhayangkari Daerah Riau Nindya M Iqbal.
Hadir pula dalam kesempatan itu jajaran Polairud Polda Riau, Pejabat Utama Polda Riau, Kapolres 12 kabupaten/kota, perwakilan Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) serta beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda beserta istri turut menyerahkan tali asih kepada Warakauri (istri personel yang gugur karena tugas, red) beserta tiga orang anak Almarhum Brigadir Anumerta Jimmy Arif. Pada momentum ini, Kapolda sempat memeluk putra Almarhum Brigadir Jimmy.
Salah seorang putera Almarhum bahkan sampai meneteskan air mata. Ketua Bhayangkari Daerah Riau Nindya M Iqbal juga turut memeluk erat putra-putri Almarhum.
Untuk diketahui, Brigadir Anumerta Jimmy Arif Tali adalah salah satu korban laka laut pada tahun 2020. Almarhum tenggelam usai bertugas melakukan pemeriksaan dokumen kapal ponton, asal Singapura, di perairan Sungai Apit, Siak pada hari Sabtu (13/9/2020) lalu.
Usai kegiatan Irjen Iqbal mengatakan, dirinya turut bersedih dan simpatik atas gugurnya Brigadir Jimmy saat bertugas. Apalagi sang anak sempat menangis ketika berada di panggung dan dipeluk olehnya.
“Barusan kita melihat fakta, salah satu keluarga besar kita. Kadang-kadang kita manusia ini banyak berkeinginan lebih, padahal banyak orang yang ingin seperti kita. Saya turut sedih, tadi anak Almarhum menangis ingat mendiang bapaknya,” sebut Kapolda.
Diapun kemudian memberikan nasehat kepada seluruh jajaran yang hadir. Di mana menurut Kapolda, ada dua hal yang harus dimiliki dalam menjalani hidup. Yakni ketika diberi rezeki harus bersyukur, tetapi ketika kita diberi cobaan atau musibah harus bersabar.
“Kita harus berketuhanan, kita tahu bahwa Tri Brata, Catur Prasetya, Undang Undang Dasar 1945 dan doktrin-doktrin itu selalu berlandaskan Pancasila dan undang undang dasar 1945. Itu bukan hanya narasi tetapi memiliki makna yang dalam,” paparnya.
Kepada seluruh Personel Polairud Polda Riau, Irjen Iqbal berpesan agar jangan sesekali menyakiti hati masyarakat. Ia meminta agar nilai kebenaran, nilai-nilai keadilan harus selalu dijunjung tinggi. Sebab Polri adalah pelindung pengayom dan pelayan masyarakat.
“Apalagi Polairud, di air, di udara dengan penegakan hukum. Tidak sedikit oknum polisi yang membela yang bayar daripada membela yang benar. Jadi saya perintahkan jajaran Polairud harus berketuhanan, landasan-landasan itu harus dijunjung tinggi,” tegasnya.(gem)
Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru